Emil Apresiasi Peran Stakeholder dalam Penanganan Citarum

Kamis, 03 Januari 2019 - 15:28 WIB
Emil Apresiasi Peran Stakeholder dalam Penanganan Citarum
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi seluruh stakeholder dalam penanganan Sungai Citarum. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah berpartisipasi dalam penanganan Sungai Citarum. Apresiasi disampaikan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada para pegiat Citarum, seniman, akademisi, termasuk prajurit TNI dalam penanganan sungai terpanjang di Provinsi Jabar itu.

"Citarum mengalami banyak kemajuan, oleh stakeholder, pihak-pihak. Semua kami apresiasi, apalagi TNI. Dengan kehadiran TNI, itu kemajuan Citarum luar biasa. Jadi tidak betul jika tidak terapresiasi. Saya mengapresiasi di berbagai kesempatan, dalam pidato selalu memuji," ungkap Emil di Bandung, Kamis (3/1/2019).

Menurut Emil, meski telah menunjukkan banyak kemajuan, berdasarkan hasil evaluasi anggaran saat rapat bersama Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan diketahui bahwa ada penganggaran dan kegiatan program Citarum Harum yang kurang terkoordinasi.

"Sudah ada kemajuan, tapi masih ada problem, kita tidak bisa tutup mata. Hasil evaluasi di Kemenko Maritim ditemukan kekurangkompakan dalam penganggaran, bukan tentang peran," jelas Emil.

"Akibatnya apa? mereka bekerja sendiri-sendiri, terutama instansi pemerintah, ini mengakibatkan tidak ada sinkron. Pak Luhut nanya kenapa? Karena nggak ada dirigennya yang mengatur, enggak ada yang mengatur apa mengerjakan apa, apakah ngegas ataupun ngerem, nggak ada polanya," paparnya.

Kondisi ini yang mendasari Emil yang juga Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum Harum membangun tim lintas elemen yang akan dibuatkan payung hukumnya pada Satgas Citarum dan Kelompok Kerja (Pokja) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Sungai Citarum.

Emil menambahkan, mengacu pada peraturan presiden terkait penanganan Citarum, pihaknya ditugasi untuk menyelesaikan persoalan itu, agar penanganan Citarum di tahun 2019 lebih kompak.

"Ada di acara, pertama membentuk pusat komando Citarum, bikin ruangan khusus. Rapat di situ, bikin keputusan di situ, nggak sendiri-sendiri lagI," kata Emil.

Selanjutnya, kata Emil, anggaran juga harus terkoordinasi. Jangan sampai persoalan anggaran berimbas pada salah satu pihak akibat kurang kompak.

"Yang saya maksud selama ini bukan urusan uangnya atau ilmu, tapi urusan kepemimpinan di level pas penganggarannya. Jadi, akibatnya kita tidak tahu, departemen apa sedang mengerjakan apa, memberikan dampak apa, itu gak ada ukuran. Itu yang saya maksud kekurangkompakan itu," tandas Emil.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtias yang juga Wakil Pelaksana Harian Sekretariat Satgas Citarum mengatakan, saat ini telah terbit Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 614/Kep.1303-DLH/2018 tanggal 12 Desember 2018 tentang Sekretariat Satgas Citarum dan Pokja Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Sungai Citarum.

"Ini adalah langkah komitmen bersama untuk mewujudkan sinergitas dan kebersamaan semua komponen untuk bersama mewujudkan Citarum Harum," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1853 seconds (0.1#10.140)