Kasus Curanmor di Karawang Tertinggi Kedua di Bawah Kota Bandung

KARAWANG - Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Karawang menduduki urutan kedua tertinggi di Jawa Barat, di bawah Kota Bandung. Catatan Polres Karawang, ada sebanyak 333 kejadian curanmor sepanjang tahun 2018.

"Banyak faktor yang membuat kita belum maksimal menangani kasus curanmor dan saat ini kita menduduki peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat. Masalah penerangan jalan umum (PJU) banyak yang mati. Ini yang membuat pelaku leluasa dalam menjalankan aksi kejahatannya. Meski begitu kami tetap bekerja maksimal dan bertindak tegas terhadap pelaku kejahatan curanmor atau yang lainnya yang meresahkan masyarakat," kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya, Rabu (2/1/2019).

Slamet mengatakan, secara umum peristiwa kriminal di Karawang sepanjang tahun 2018 ada 1921 peristiwa pidana. Dari jumlah tersebut, yang berhasil diselesaikan sebanyak 1.433 kasus, sedangkan 491 kasus belum selesai. Artinya 25,5 persen kasus tindak pidana di tahun 2018 belum selesai.

"Masalahnya kami kekurangan personel untuk menangani semua kasus tersebut. Jumlah personel Polres Karawang mencapai 1.240 orang, belum ideal dengan jumlah penduduk Karawang yang mencapai 2,5 juta jiwa," jelasnya.

Menurut Slamet, dalam standar PBB idealnya rasio polisi dengan masyarakat adalah 1 banding 500 yaitu setiap 500 orang ada satu orang anggota polisi. Bahkan, Polri sendiri pernah menyatakan idealnya rasio polisi dan masyarakat adalah 1:300.

"Yang terjadi di Karawang itu seorang anggota polisi menjaga sekitar 2.000 orang. Sangat tidak ideal. Kita sangat kekurangan personel," katanya.

Untuk mengatasi kekurangan personel, Slamet punya siasat. "Kami sering lalukan patroli gabungan dengan tentara, berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas hingga mengunakan potensi masyarakat."