Jumlah Hewan Kurban di Cimahi Diprediksi Naik 5%

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 18:56 WIB
Jumlah Hewan Kurban di Cimahi Diprediksi Naik 5%
Petugas Dinas Pangan dan Pertanian Cimahi saat memberi bimbingan teknis pemotongan hewan kurban bagi pengurus DKM/Panitia Kurban. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi memprediksi jumlah hewan kurban pada Idul Adha 1439 Hijriah meningkat sebesar 5%. Peningkatan tersebut tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya dan akan lebih didominasi oleh hewan kurban jenis domba dan kambing, daripada sapi.

"Melihat data dari tahun-tahun sebelumnya, untuk kurban tahun ini diprediksi ada peningkatan sekitar 5%," kata Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi Mita Mustikasari, Jumat (3/8/2018).

Berdasarkan data Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, total hewan yang dikurbankan pada Idul Adha kali ini mencapai 3.288 ekor. Jumlah hewan tersebut terdiri dari 1.246 ekor sapi, 2.037domba, dan lima kambing. Hewan kurban mayoritas berasal dari luar Kota Cimahi, seperti dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Madiun, Solo, Garut, Cianjur, dan Subang.

Mita menyebutkan, hewan-hewan kurban itu sebelum disembelih diperiksa dulu kesehatannya. Pemeriksaan meliputi dua bagian, yakni pemeriksaan sebelum disembelih (ante mortem) mulai tanggal 13-21 Agustus dan pemeriksaan setelah disembelih (post mortem) pada 22-23 Agustus 2018. Pihaknya menargetkan memeriksa sekitar 3.000 ekor hewan kurban sapi dan domba.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan kurban tahun 2017 sebelum disembelih, ujar dia, ditemukan beberapa penyakit antara lain Pink Eye, Orf, Enteritis, dan flu. Namun tidak ditemukan penyakit berbahaya dan bisa menular ke manusia seperti Anthrax. Sedangkan hasil pemeriksaan pemotongan hewan kurban ditemukan ada beberapa yang terinfeksi cacing hati.

Sebagai persiapan jelang Idul Adha 1439 H yang jatuh pada 22 Agustus mendatang, tutur dia, Dinas Pangan dan Pertanian Cimahi juga sudah menyelenggarakan bimbingan teknis pemotongan hewan kurban. Bimbingan teknis diberikan sebagai panduan bagi pengurus DKM/Panitia Kurban tentang tata cara penyembelihan hewan yang baik dan benar, serta memenuhi aspek kehalalan, higien, dan sanitasi mencukupi.

"Bimbingan ini tujuannya agar daging kurban yang dihasilkan aman, sehat, utuh, halal, dan terhindar dari penyakit seperti Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis yang dapat menyebabkan kematian jika termakan oleh manusia," tandas Mita.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0036 seconds (0.1#10.140)