90.596 Warga KBB di Lima Kecamatan Kesulitan Air Bersih

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 18:39 WIB
90.596 Warga KBB di Lima Kecamatan Kesulitan Air Bersih
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB Dicky Maulana menujukkan peta krisis air di lima kecamatan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 90.596 warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) di lima kecamatan mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun mengairi lahan pertanian.

Lima kecamatan yang kekeringan tersebut antara lain, Cipuendeuy, Prongpong, Cipongkor, Saguling, dan Cikalong Wetan. Laporan resmi kondisi masyarakat di lima kecamatan itu, sudah masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB Dicky Maulana mengatakan, warga yang kesulitan air bersih itu disebabkan oleh sumur-sumur mengering. Itu terjadi karena sudah lebih dari dua bulan, hampir di seluruh wilayah KBB tidak pernah diguyur hujan.

Kondisi ini memaksa warga mencari sumber-sumber air alternatif yang bisa dimanfaatkan. "Berdasarkan laporan resmi yang sudah masuk ke kami ada 90.596 jiwa di KBB yang mengalami kekurangan air bersih," kata Dicky, Jumat (3/8/2018).

Seperti di Kecamatan Cipeundeuy, kekeringan melanda satu desa dengan warga terdampak 948 jiwa. Kemudian di Kecamatan Cikalong Wetan, 13 desa dengan warga terdampak 74.496.

Sementara, untuk krisis air bagi lahan pertanian di Kecamatan Cipongkor terdapat di 14 desa dengan lahan terdampak 396 hektare (ha).Di Cipeundeuy ada 12 desa dengan lahan terdampak 714 ha, dan Parongpong 6 desa dengan 63 ha.

Menurut dia, meskipun mengalami krisis air bersih, masyarakat terdampak itu belum mengajukan bantuan suplai air bersih. Padahal berdasarkan hasil rakor lintas sektor untuk di KBB di dinas PUPR melalui UPTD Pertamanan siap menyalurkan empat mobil tangki berukuran 5.000 liter ke wilayah yang kekurangan air.

Bantuan itu siap didistribusikan kapan ada permintaan dari masyarakat. "Bantuan air baik melalui UPTD Pertamanan ataupun di BPBD sudah siap, tapi belum ada yang minta pendistribusian," ujar dia.

Selain itu, ada juga program air bersih melalui penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat melalui Bapelitbangda. Pada 2018, terdapat 32 titik dan tahun sebelumnya 36 titik air bersih. Kemudian dari Dinas PUPR bidang Sanitasi, ada program pembangunan MCK dan pengeboran air di sembilan titik, tiga di antaranya di Kecamatan Cipongkor.

"Sampai kini kami belum menetapkan kondisi darurat air bersih, karena yang kekurangan air belum baru lima kecamatan dari total 16 kecamatan di KBB," tutur Dicky.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.4928 seconds (0.1#10.140)