Kisah Pilu 4 Bersaudara di Saguling Terjangkit Penyakit Misterius

Minggu, 30 Desember 2018 - 16:59 WIB
Kisah Pilu 4 Bersaudara di Saguling Terjangkit Penyakit Misterius
Salah seorang dari empat warga Kampung Ciloa, Desa Jati, Saguling, KBB, yang menderita penyakit misterius. Dia tergolek tak berdaya setelah kaki dan tangannya mengalami kelumpuhan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bertahun-tahun lamanya empat bersaudara, warga Kampung Ciloa, RT 03/02, Desa Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menderita penyakit aneh yang tiba-tiba merenggut kehidupan mereka.

Empat bersaudara itu, antara lain Muhammaf Furqon (25) yang telah sakit selama 12 tahun, Muhammad Iqbal (16) sakit sejak 6 tahum lalu, serta Anggi (12) dan Neng Sani (10) baru terjangkit penyakit 'misterius' beberapa bulan terakhir ini.

"Fenomena penyakit ini sudah sejak beberapa tahun ke belakang dan sekarang kembali muncul, di mana ada dua anak mengalamai gejala serupa," kata Kepala Desa Jati Imas Nurhayati kepada wartawan, Minggu (30/12/2018).

Menurut dia, penyakit ini dianggap 'misterius' karena langsung menyerang para korban. Mereka yang terjangkit penyakit ini sebelumnya tidak mengalami sakit terlebih dahulu.

Awalnya hanya merasakan nyeri di kaki. Setelah itu kaki mulai berat dan tidak mampu digunakan untuk berjalan. Lambat laun mulai menjalar ke bagian tubuh lain seperti perut dan tangan, sehingga akhirnya mereka sulit untuk bergerak dan hanya bisa telentang.

Pihak keluarga sempat membawa berobat ke rumah sakit, namun karena keterbatasan biaya akhirnya hanya bisa melakukan terapi penyembuhan alternatif.

Akan tetapi penyakitnya itu tidak kunjung sembuh, bahkan untuk Muhammaf Furqon (25) dia telah menderita penyakit ini sejak kelas 6 SD. Saat dibawa ke RSHS saat itu tim dokter menyebutkan meski dilakukan pengobatan namun kondisinya tidak akan bisa kembali normal seperti sediakala.

"Orang tua Iqbal dan Anggi, Elis-Rian dan orang tua Furqon, Tati-Yayat Hidayatuloh termasuk kekurangan secara ekonomi makanya berat kalau harus rutin memeriksakan anak-anak mereka. Makanya ketika ada Bupati Aa Umbara menjenguk dan memfasilitasi untuk pengobatan, keluarga sangat bersyukur. Semoga ini dapat mengetuk pihak lainnya untuk memberikan bantuan untuk pengobatan mereka," harap Imas.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9432 seconds (0.1#10.140)