Yayasan Lotus Kita Bantu Korban Tsunami Lampung dan Banten

Sabtu, 29 Desember 2018 - 23:00 WIB
Yayasan Lotus Kita Bantu Korban Tsunami Lampung dan Banten
Pengurus Yayasan Lotus Kita saat menyerahkan bantuan bagi para korban tsunami. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Yayasan Lotus Kita hadir di tengah suasana prihatin para korban bencana tsunami di pesisir Provinsi Lampung dan Banten, khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan.

Yayasan yang mendedikasikan diri di bidang sosial ini hadir menghibur korban sekaligus menyalurkan bantuan berupa makanan seperti beras dan susu bayi, pakaian layak pakai, perlengkapan salat, obat-obatan, kebutuhan sehari-hari lainnya seperti terpal, tikar, dan peralatan bayi.

Di Lampung Selatan, bantuan diserahkan kepada pengungsi di Posko Masjid Al Furqon yang dikelola Pemerintah Daerah Lampung dan Posko SMA Kebangsaan Kalianda. Bantuan diserahkan oleh Dewan Pengawas Emi Rusmiati, Jumat 28 Desember 2018.

Di Pandeglang, bantuan akan disalurkan kepada warga pengungsi di Posko Pengungsian wilayah Menes. Penyerahan bantuan kemanusiaan tersebut akan dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Lely Pelitasari, Ketua Yayasan Ilah Holilah, serta jajaran Dewan Pembina dan Pengurus.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Lotus Kita Lely Pelitasari mengungkapkan, bantuan yang disalurkan oleh Yayasan Lotus Kita merupakan sumbangan yang bersumber dari internal pengurus dan para donatur yang mempercayakan bantuannya pada yayasan ini.

Menurut Lely yang juga Wakil Ketua Ombudsman RI itu, sebagai lembaga nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, khususnya dalam perlindungan perempuan dan anak, Yayasan Lotus Kita ingin berpartisipasi membantu masyarakat korban Tsunami di Banten dan Lampung. Sebelumnya, Yayasan Lotus Kita juga telah menyalurkan bantuan bagi korban bencana di Aceh, Jakarta, Lombok, dan Palu.

"Kami mendapat support dari berbagai sumber atau donatur, baik dari keluarga besar sesama alumni HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), juga dari pihak lain yang merasa terpanggil untuk membantu saudara kita yang terkena bencana. Terima kasih tak terhingga untuk mereka yang memberikan kepercayaan kepada Lotus," tutur Lely dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/12/2018).

Sementara itu, Ketua Yayasan Lotus Kita Ilah Holilah menjelaskan, awalnya, pengurus akan mengunjungi langsung wilayah terdampak tsunami paling parah di Labuan, Pandeglang sekaligus menyampaikan bantuan.

Namun, kata Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Banten itu, dengan adanya peringatan potensi tsunami dan dampak erupsi Gunung Anak Krakatau dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pihaknya terpaksa mengalihkan kunjungan ke Posko Pengungsi di Menes, Pandeglang.

"Di pengujung 2018 di berbagai wilayah Indonesia banyak mengalami bencana. Kami ingin melihat langsung dampak tsunami di Pantai Carita, agar jadi pengingat bahwa bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja, sehingga kita semua perlu terus waspada," tutur Ilah seraya berharap, musibah segera berakhir dan masyarakat kembali hidup normal.

Untuk diketahui, Yayasan Lotus Kita didirikan awal 2017 di Jakarta oleh sekelompok alumni HMI Wati yang pernah menjadi Pengurus Besar Kohati dan Pengurus Besar HMI (PB HMI Periode 1995-1999).

Selama berdiri, yayasan yang mendedikasikan diri dalam bidang sosial, pendidikan, dan keagamaan ini sudah turun langsung membantu korban bencana alam di berbagai wilayah Indonesia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5822 seconds (0.1#10.140)