Berdayakan BUMDes, Pemda KBB Bentuk Desamart di Setiap Desa

Jum'at, 28 Desember 2018 - 20:02 WIB
Berdayakan BUMDes, Pemda KBB Bentuk Desamart di Setiap Desa
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna didampingi Kabid Kerja Sama dan Pengembangan Potensi Desa DPMD KBB Deni Ahmad saat launching BUMDes bersama dan Desamart. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Minimnya penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membuat keberadaannya sangat sulit untuk berkembang meski sudah berdiri sejak lama.

Salah satu solusi agar eksistensi BUMDes bisa bertahan dan berkembang adalah melalui BUMDes bersama yang dikelola secara khusus dengan melibatkan pihak swasta.

"Harus diakui dari 165 BUMDes hanya seperempatnya saja yang jalan. Untuk itu kami mencari upaya agar BUMDes bisa lebih berkembang salah satunya dengan membuat BUMDes bersama," tutur Kepala Bidang Kerjasama dan Pengembangan Potensi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KBB Deni Ahmad, Jumat (28/12/2018).

Dia menjelaskan, BUMDes bersama ini gabungan dari BUMDes di tingkat desa. Nantinya akan dibentuk unit usaha yang sistemnya kemitraan dengan pihak swasta dan dikelola secara profesional.

Misalnya yang sesuai dengan program kerja pemerintahan Bupati Aa Umbara dan Wakil Bupati Hengki Kurniawan adalah pembentukan Desamart.

Desamart adalah meniru konsep toko modern namun pengelolaannya oleh BUMDes yang melibatkan masyarakat. Pihak swasta tetap bisa menanamkan modalnya dengan berinvestasi namun saham mayoritas atau sebesar 51% tetap dimiliki oleh BUMDes.

Melalui upaya ini diharapkam BUMDes bisa lebih berkembang dan mampu menghasilkan PAD bagi desa masing-masing. "Pengelolaannya tetap profesional dan sekarang sudah ada 50 desa yang siap. Kami juga bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Unpad dalam tes rekrutmen pengurus BUMDes bersama ini," kata dia.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menilai hadirnya swasta dalam pengelolaan Desamart akan lebih maju sebagai salah satu penopang perekonomian desa yang menjadi salah satu sumber PAD.

Rencananya dalam BUMDes bersama ini akan dilakukan penyertaan modal sebesar Rp200-300 juta/desa. Kehadiran Desamart akan menumbuhkan kemandirian desa karena melibatkan UPK, UMKM dan pelaku ekonomi lainnya yang ada di setiap desa.

"BUMDes bersama dan Desamart ini bertujuan untuk menciptakan enterpreunership pemerintahan. Sehingga keuntungan yang diperoleh dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan seluruh aparat desa," imbuhnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2463 seconds (0.1#10.140)