Kisah Atlet Surfing Pangandaran Selamat dari Tsunami Pantai Carita

Kamis, 27 Desember 2018 - 22:40 WIB
Kisah Atlet Surfing Pangandaran Selamat dari Tsunami Pantai Carita
Dokumentasi foto atlet surfing asal Kabupaten Pangandaran yang selamat dari tragedi tsunami Selat Sunda yang menerjang Pantai Carita. Foto/ISTIMEWA
A A A
BANDUNG - Bencana tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Sabtu (23/12/2018) lalu, menjadi kisah pahit bagi para atlet surfing dari Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Seksi Kepelatihan Batukaras Surf Club (BSC) Gilang Ma'rifatullah mengatakan, saat tsunami terjadi, rombongan atlet surfing dari BSC baru saja selesai menerima hadiah event Carita Surf Festifal.

"Kejadian tsunami terjadi sekitar pukul 21.30 WIB pada Sabtu (22/12/2018). Kami sebanyak 12 orang sedang berada di tepi pantai," kata Gilang, Kamis (27/12/2018).

Tiba-tiba datang ombak setinggi 1,5 meter. Kemudian, dalam hitungan kurang satu menit datang ombak kedua setinggi 3 meter. "Setelah ombak kedua, kami reflek masuk ke dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari tepi pantai," ujar dia.

Setelah berada dalam mobil, ombak ketiga menghantam mobil yang digunakan para atlet berlindung hingga terangkat dan bergeser beberapa meter ke tepi sungai. "Saya panik dan langsung keluar dari mobil menceburkan diri ke sungai seberang laut," tutur Gilang.

Gilang menuturkan, selama berada dalam sungai kurang lebih 20 menit, dia mencari akar pohon untuk berpegangan agar badannya tidak terbawa arus.

"Kami hanya memegang akar ukuran jari, disitu saya berperang melawan keadaan untuk bertahan dalam ancaman maut," jelasnya.

Akhirnya berkat berpegangan akar itu, Gilang bisa ke darat dan mencari teman atlit surfing yang lain. Beruntung ke-12 atlet surfing Pangandaran selamat. "Sementara mobil rental yang kami gunakan untuk membawa rombongan atlet surfing kondisinya rusak parah," tutur Gilang.

Gilang menerangkan, dari kejadian tsunami tersebut, rombongan atlet surfing dari Kabupaten Pangandaran mengalami kerugian kurang lebih Rp60 juta karena kerusakan mobil yang sangat parah dan papan surfing milik atlet pun rusak.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6921 seconds (0.1#10.140)