Uu Imbau Masyarakat Tak Perlu Waswas Berwisata ke Pantai di Jabar

Kamis, 27 Desember 2018 - 15:53 WIB
Uu Imbau Masyarakat Tak Perlu Waswas Berwisata ke Pantai di Jabar
Wahub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengimbau masyarakat yang hendak berwisata ke kawasan pantai di Jabar tak perlu merasa waswas. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengimbau masyarakat yang hendak berwisata ke kawasan pantai di Jabar tak perlu merasa waswas menyusul kejadian bencana tsunami yang terjadi di Provinsi Banten dan Lampung, Sabtu 22 Desember 2018.

Uu berharap, bencana tsunami yang menyebabkan wilayah pesisir Banten dan Lampung rusak berat serta menewaskan ratusan orang tersebut tak membuat trauma masyarakat untuk berwisata ke kawasan pantai, khususnya pada musim libur akhir tahun ini.

"Saya kira jangan ada kewaswasan untuk itu, silakan mereka berwisata ke destinasi wisata di Jabar (termasuk pantai)," ungkap Uu di Bandung, Kamis (27/12/2018).

Terlebih, kata Uu, Pemprov Jabar telah mencanangkan Jabar sebagai provinsi pariwisata. Uu berharap, kejadian bencana tsunami di Provinsi Banten dan Lampung tidak berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Jabar.

"Saya mendukung (wisata), agama juga mengharuskan berhentilah sejenak untuk berpikir. Artinya, berwisatalah ke tempat wisata sekaligus mendukung program menjadikan Jabar provinsi pariwisata," tutur Uu.

Uu meyakinkan, Pemprov Jabar dan seluruh pemerintah daerah di Jabar akan memberikan perlindungan kepada wisatawan yang berkunjung ke Jabar, mulai keberadaan petugas dari berbagai instansi, peralatan penanganan bencana, hingga layanan kesehatan.

"Saat libur panjang ini, petugas sudah disiapkan dari berbagai macam instansi di berbagai daerah, termasuk dari provinsi, khususnya di tempat-tempat yang dianggap rawan bencana. Dan, itu sudah disebar di awal libur ini," papar Uu.

Namun, saat disinggung soal alat pendeteksi tsunami, Uu mengakui, belum seluruh pantai di Jabar dilengkapi alat pendeteksi tsunami.

"Ada (alat pendeteksi tsunami), tetapi tidak sempurna. Sudah ada kayak di Tasikmalaya, Pangandaran juga sudah ada, tetapi tidak semua pantai memiliki alat itu," ungkapnya.

Uu mengatakan, Pemprov Jabar dan seluruh pemerintah daerah di Jabar telah melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi potensi bencana.

Bahkan, pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jabar untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang bisa datang kapan saja.

"Pertama mengantisipasi, kedua waspada, ketiga kita jelaskan kepada masyarakat tentang bahaya bencana," katanya.

Oleh karenanya, Uu juga mengimbau seluruh masyarakatnya Jabar selalu waspada terhadap potensi bencana, khususnya di musim penghujan saat ini. Terlebih, kejadian bencana tidak bisa dan sebagian besar wilayah di Jabar rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

"Secanggih apa pun teknologi buatan manusia, tetap saja tidak bisa mengontrol akan adanya bencana. Oleh karena itu, kita harus waspada. Kita juga harus tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Kan bencana bisa azab, bisa cobaan kan, tergantung kepada kitanya, beriman atau tidak beriman," papar Uu.

Uu menambahkan, pascabencana tsunami di Banten dan Lampung, Pemprov Jabar juga telah menyiapkan bantuan yang sudah dan segera diserahkan. Bantuan itu berupa medis maupun dana penanganan dampak bencana.

"Pemprov Jabar merupakan satu kesatuan NKRI. Satu ada yang terluka, maka badan kita pun terasa sakit. Duka Lampung, duka Banten, adalah duka Jabar juga," tandas Uu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2921 seconds (0.1#10.140)