BNNP Jabar Waspadai Masuknya Narkoba Jenis Baru pada 2019

Kamis, 27 Desember 2018 - 13:03 WIB
BNNP Jabar Waspadai Masuknya Narkoba Jenis Baru pada 2019
Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif memimpin pemusnahan narkotika di kantor BNNP Jabar, Jalan Jakarta, Kamis (27/12/2018). Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jabar mewaspadai masuknya narkotika jenis baru ke Indonesia pada 2019 mendatang. Untuk mengantisipasinya, BNNP bakal meningkatkan operasi pemberatasan.

Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif mengatakan, narkotika itu ada tiga aspek. Pertama, produk baru, kedua konsumen baru, dan keempat peluang jaringan atau peredaran baru.

"Tiga aspek ini harus kita antisipasi bersama. Tidak bisa satu aspek saja. Harus bersama-sama, baik penegak hukum, pemerintah, maupun masyarakat," kata Sufyan di Kantor BNNP Jabar, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Kamis (27/12/2018).

Selain itu, ujar Sufyan, tidak hanya cukup dengan pemberantasan. Tetapi harus dilakukan pula dengan rehabilitasi terhadap pecandu dan pencegahan penting sekali.

Sufyan mengemukakan, saat ini terdapat 6.000 narkotika jenis baru di dunia. Sebanyak 70 jenis di antaranya telah masuk ke Indonesia. "Nanti akan selalu datang itu (narkotika) bentuk baru (ke Indonesia). Sebab, Indonesia dinilai sangat subur dan konsumennya sangat besar. Mereka (para sindikat narkoba) selalu berinovasi," ujar dia.

Sementara itu, selama 2018, BNNP Jabar dan jajaran BNN kota dan kabupaten telah melaksanakan tugas dalam pencegahan pemberantasan narkotika. Hasil dari upaya pemberantasan itu, jajaran BNNP Jabar menyita puluhan kilogram berbagai jenis narkotika.

Perinciannya, narkotik jenis sabu-sabu sebanyak 8,7 kilogram (8.754,3 gram), ganja 840,9 kilogram (840.924,21 gram), 2.194 butir ekstasi, tembakau gorilla 4,7 gram, tembakau Hanoman 0,2 gram, dan tembakau sintentis 52.588 gram. Dari pengungkapkan 55 kasus itu, BNNP Jabar dan BNN Kabupaten Kota meringkus 82 tersangka. Seluruh barang bukti narkoba tersebut dimusnakah di kantor BNNP Jabar.

Sufyan menyatakan, selain pemberantasan, pihaknya juga meningkatkan kegiatan pencegahan dengan melakukan penyuluruhan atau sosialisasi tentang bahaya narkoba.

BNNP Jabar bersama TNI, Polri, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah, telah melaksanakan program desa bersinar di 13 kota/kabupaten di Jawa Barat. Ke depan, desa bersinar untuk pemberantasan narkoba ini akan terbentuk di seluruh kota/kabupaten. "Program desa bersinar dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba ini akan bekerja sampai ke tingkat RW dan RT, diawaki oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, dan puskesmas," pungkas Sufyan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4295 seconds (0.1#10.140)