Keren, Obyek Wisata Grafika Cikole Olah Sampah Jadi Pupuk Organik

Selasa, 25 Desember 2018 - 20:39 WIB
Keren, Obyek Wisata Grafika Cikole Olah Sampah Jadi Pupuk Organik
House Keeping Suvervisor Objek Wisata Grafika Cikole, Lembang, Jajang (tengah). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bagi sebagian pengelola objek wisata, sampah mungkin dianggap sebagai sebuah masalah. Tapi tidak dengan obyek wisata Grafika Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang mampu menyulap sampah organik menjadi pupuk organik, kompos, yang bermanfaat untuk petani.

"Kami sudah dua tahun mengolah sampah sisa dari wisatawan yang makan di restoran menjadi pupuk kompos organik. Dalam sehari kami bisa menghasilkan dua sampai tiga kuintal pupuk kompos siap pakai," kata House Keeping Suvervisor Objek Wisata Grafika Cikole Jajang seusai menghadiri penyerahan pupuk di Mako Koramil 0901/Lembang, Selasa (25/12/2018).

Jajang mengemukakan, dalam sehari di objek wisata Grafika bisa terkumpul sebanyak 40 tong sampah. Dari jumlah tersebut setelah dilakukan pemilahan sekitar 30 tong bisa diolah menjadi pupuk. Sisanya berupa sisa sampah plastik, botol bisa dijual dan sebagian kecil yang dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPS). Diharapkan dengan sistem yang dilakukan ini bisa mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke TPS.

Pihaknya bekerja sama juga dengan pihak Perhutani dalam pembuatan pupuk kompos. Kebetulan Perhutani memiliki visi yang sama dalam menjaga hutan dan lokasi pembuatan pupuknya juga berada di laham perhutani. Dirinya menargetkan hotel dan restoran yang ada di Lembang sampahnya dikelola oleh Grafika, sehingga produksi pupuknya bisa lebih ditingkatkan.

"Sejauh ini respons dari petani cukup baik, di mana pupuk yang dihasilkan ini membuat tanah semakin subur, berkurangnya pemakaian pestisida, dan produk yang dihasilkan lebih banyak," ujar dia.

Salah seorang petani sayuran dan kaboca, Yaya Kurniadi (51), warga Kampung Cibedug, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, mengatakan adanya bantuan pupuk organik ini jelas sangat membantu petani. Selain dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli pupuk, keberadaan pupuk organik semakin menambah kesuburan tanah karena bahannya alami dan tidak mengandung pestisida.

"Hasil panen kalau pakai pupuk ini cukup baik, dimana daun sayuran terlihat lebih lebat dan hijau. Hanya saja dari evaluasi selama penggunaannya, unsur kandungan M4 (senyawa bakteri pengurai) dari pupuk ini harus ditambah lagi," ungkap Yaya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9675 seconds (0.1#10.140)