Natal dan Tahun Baru, 1,7 Juta Orang Bakal Gunakan Kereta Api

Senin, 24 Desember 2018 - 11:38 WIB
Natal dan Tahun Baru, 1,7 Juta Orang Bakal Gunakan Kereta Api
Penumpang turun dari KA jarak jauh di Stasiun Bandung. PT KAI memperkirakan 1,7 juta bakal menggunakan kereta api selama Natal dan Tahun Baru 2019. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung memperkirakan sekitar 1.711.358 orang bakal menggunakan moda angkutan kereta api selama angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019. Dari jumlah itu, pergerakan penopang KA lokal masih mendominasi.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, pihaknya memperkirakan setiap harinya akan diangkut sekitar 62.000 penumpang di wilayah Daop 2 Bandung. Jumlah itu terdiri dari 19.000 penumpang KA utama (jarak jauh) dan 43.000 penumpang KA lokal (antarkota di Jabar).

"Sesuai manifestasi tiket selama masa Nataru 2018 dan 2019 ini, kami mencatat ada peningkatan penumpang sekitar 4% dibandingkan dengan masa Nataru tahun lalu," kata Joni di Bandung, Senin (24/12/2018).

Dia memperkirakan, puncak arus mudik penumpang KA terjadi pada 24 Desember 2018 ini. Sedangkan arus balik dipastikan terjadi pada 1 Januari 2019. Kondisi penumpang di Stasiun Bandung dan Kiaracondong pun terpantau cukup ramai.

Menurut dia, kecenderungan okupansi penumpang KA terus meningkat setiap harinya. Bahkan, sudah banyak perjalanan KA dari Bandung yang mencapai 100 persen. Pihaknya juga telah mengerahkan KA tambahan untuk menampung lonjakan penumpang.

"Secara keseluruhan, Daop 2 menyediakan 32 KA utama dan 58 KA lokal. Disiapkan pula 29 armada lokomotif dan 245 kereta pada masa Nataru 2018 dan 2019 ini,” kata Joni.

KA tambahan yang dikerahkan Daop 2 yaitu KA Lodaya Malam Tambahan relasi Bandung - Yogyakarta - Solo Balapan; KA Lodaya Pagi Tambahan relasi Bandung - Yogyakarta - Solo Balapan; KA Kutojaya Selatan Tambahan relasi Kiaracondong - Kutoarjo; dan KA Pasundan Tambahan relasi Kiaracondong - Surabaya Gubeng.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8962 seconds (0.1#10.140)