Tsunami Selat Sunda: 20 Meninggal Dunia, 165 Luka-Luka, dan 2 Hilang

Minggu, 23 Desember 2018 - 06:38 WIB
Tsunami Selat Sunda: 20 Meninggal Dunia, 165 Luka-Luka, dan 2 Hilang
Jalan Raya Anyer dipenuhi reruntuhan bangunan setelah ombak besar menghantam kawasan tersebut, Sabtu (22/12/2018) malam. Foto/iNews.id
A A A
JAKARTA - Dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang dan Serang Provinsi Banten serta Lampung Selatan Provinsi Lampung, terus bertambah.

Tsunami terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 pukul 21.27 WIB. Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.

"Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Minggu (23/12/2018).

Sutopo menambahkan, tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Data sementara hingga 23/12/2018 pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, dua orang hilang, dan puluhan bangunan rusak. "Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," ujarnya.

Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan 2 orang hilang terdapat di tiga wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan, dan Serang.

Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur. Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak. "Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita," jelasnya.

Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat tiga orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka, dan dua orang hilang. Daerah yang terdampak di Kecamatan Cinangka.

Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu jalan raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan. Update penanganan darurat akan terus disampaikan," pungkas Sutopo.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8272 seconds (0.1#10.140)