Puncak Hari Menanam, Pemkot Cimahi Hijaukan Hutan Kota Agroforest

Jum'at, 21 Desember 2018 - 16:09 WIB
Puncak Hari Menanam, Pemkot Cimahi Hijaukan Hutan Kota Agroforest
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna menanaman pohon di Hutan Kota Blok Cimenteng, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Jumat (21/12/2018). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Hari Menanam Nasional (HMN) Tingkat Kota Cimahi ditandai dengan penanaman 350 bibit pohon di Hutan Kota Blok Cimenteng RT 05/18 Lebak Saat, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Jumat (21/12/2018).

Guna mendukung gerakan tersebut, tahun ini sudah ada kurang lebih 6.000 bibit pohon yang didistribusikan untuk ditanam ke-15 kelurahan, pusat-pusat pendidikan (pusdik), sekolah, dan lokasi lainnya yang menjadi aset pemerintah kota.

Kegiatan yang melibatkan Forkominda, SKPD, provinsi, instansi vertikal, akademisi, perusahaan, komunitas peduli lingkungan (gree go green, earth hour, ecovilager, pramuka) ini juga sebagai implementasi dari Perda Kota Cimahi Nomor 13/2014 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Termasuk juga untuk mendukung komitmen Indonesia pada KTT Perubahan Iklim 2009 di Kopenhagen dalam upaya mengurangi emisi karbon sebesar 26% - 41% pada tahun 2020.

"Kami ingin melalui kegiatan ini akan semakin menambah Ruang Terbuka Hijau, menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah banjir dan longsor," kata Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna kepada wartawan seusai kegiatan, Jumat (21/12/2018).

Menurut dia, Hari Menanam Pohon Indonesia 2018 ini mengambil tema "Daerah Aliran Sungai (DAS) sehat, sejahterakan rakyat". Melalui semangat itu masyarakat harus menyadari bahwa DAS yang terawat dan terlindungi akan berdampak kepada rasa aman dan kesejahteraan.

Sebab kondisi DAS yang sehat dapat menyediakan unsur hara bagi tumbuhan, sumber makanan bagi manusia dan hewan, sumber bahan baku air minum, serta berbagai aktivitas lainnya.

Pemkot Cimahi bersama dengan masyarakat dari tahun ke tahun terus berupaya untuk dapat mewujudkan pengelolaan DAS yang baik. Seperti melalui pengelolaan ruang melalui pengaturan penggunaan lahan (Landuse) dan konservasi tanah.

Kemudian pengelolaan sumber daya air melalui konservasi, pengelolaan vegetasi yang meliputi pengelolaan hutan dan vegetasi jenis terestrial, serta pembinaan kesadaran manusia dalam pemanfaatan SDA.

"Banjir itu erat kaitannya dengan DAS dan pengelolaan lingkungan. Sehingga kami meminta agar masyarakat bijak dalam mengelola alam dan terus menanam pohon di lahan kritis untuk menjaga run off air ketika hujan," tutur Ajay.

Sementara itu jenis pohon yang ditanam di Hutan Kota Blok Cimenteng yang juga merupakan Taman Keanekaragaman Hayati ini disesuaikan dengan arahan pengembangan. Sebab blok ini akan menjadi blok Zona Konservasi Semi Alami (Agroforest).

Yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas tutupan lahan dengan cara memperkaya jenis-jenis bambu, tanaman industri, dan buah-buahan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6083 seconds (0.1#10.140)