Hadapi Nataru, BPBD KBB Siagakan Personel di Titik Rawan Longsor

Jum'at, 21 Desember 2018 - 14:06 WIB
Hadapi Nataru, BPBD KBB Siagakan Personel di Titik Rawan Longsor
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo (kiri). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyiagakan personelnya di sejumlah titik rawan bencana.

Selain itu juga akan didirikan posko koordinasi laporan kebencanaan di Lembang yang akan beroperasi hingga 2 Januari 2019 dan akan buka selama 24 jam penuh setiap harinya.

"BPBD siap mengamankan jalannya libur Natal dan Tahun Baru dari berbagai kemungkinan potensi terjadinya bencana alam. Untuk itu ada 20 personel yang kami siapkan termasuk membuka posko 24 jam di Lembang," tutur Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo kepada SINDOnews, Jumat (21/12/2018).

Menurutnya, sebagai tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi lintas sektor menjelang Natal dan Tahun Baru di Polres Cimahi pada Rabu (19/12/2018), disebutkan jika KBB merupakan simpul perlintasan menuju Jakarta tepatnya di simpang Padalarang.

Tidak hanya itu KBB juga merupakan daerah tujuan wisata khususnya daerah Lembang, di kawasan Bandung utara. Oleh sebab itu perlu dilakukan antisipasi terhadap kerawan akibat bencana alam yang mungkin terjadi.

Bukan hanya kesiapan personel, BPBD juga menyiagakan sejumlah peralatan dan kendaraan operasional yang dibutuhkan untuk penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Sementara untuk kebutuhan alat berat (beko), pihaknya akan berkoordinasi dengan SKPD terkait khususnya PUPR jika memang dibutuhkan.

Pasalnya ada beberapa titik daerah rawan longsor di wilayah selatan dan utara KBB yang bisa saja dapat menutup akses jalan. "Untuk titik-titik rawan longsor tersebar di beberapa wilayah, tapi yang harus mendapatkan perhatian lebih seperti daerah Cisarua, Alam Sejuk, Cikole, Lembang, dan Maribaya," sebut Duddy.

Disinggung mengenai intensitas hujan menjelang akhir tahun ini, Duddy menyebutkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas tinggi masih dimungkinkan terjadi sampai bulan Januari.

Bahkan sejak November sebenarnya sudah masuk awal musim penghujan hingga Mei 2019, dimana puncak musim penghujan akan terjadi pada antara Januari-Maret.

"Melihat surat edaran dari BMKG itu maka kami menghimbau kepada warga masyarat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, termasuk bagi mereka yang akan berlibur atau merayakan Natal dan Tahun Baru ke berbagai tempat wisata di KBB," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2046 seconds (0.1#10.140)