Demi BIJB, Tunda Pembangunan Bandara Cakrabuana Cirebon

Jum'at, 03 Agustus 2018 - 11:10 WIB
Demi BIJB, Tunda Pembangunan Bandara Cakrabuana Cirebon
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono (berkemeja batik) berbincang dengan Dirut BIJB Virda Dimas Ekaputra (baju kemeja). Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Setelah meresmikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, pemerintah dikabarkan segera melakukan pembenahan terhadap Bandara Cakrabuana di Kota Cirebon. Kabarnya, bandara tersebut akan dijadikan bandara besar, yang juga melayani penerbangan komersil.

Terkait rencana tersebut, anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menilai rencana pembangunan bandara itu akan berdampak kurang baik terhadap BIJB yang lebih dulu beroperasi. Sebab, kondisi BIJB saat ini pun dinilai masih belum menunjukkan kemajuan yang menggembirakan dalam hal jumlah penerbangan. Sementara, Majalengka dan Cirebon sendiri memiliki jarak yang relatif dekat.

"Sangat disayangkan kalau misalnya di Cirebon itu dibangun bandara besar. (Kehadiran bandara di Cirebon) ini akan mematikan bandara ini (BIJB). Jadi bandara yang sudah kita danai dengan APBN plus APBD, tidak akan digunakan lagi," kata Bambang saat meninjau BIJB, belum lama ini.

Atas pertimbangan efisiensi, Bambang berharap pemerintah menunda rencana pembangunan bandara di Kota Cirebon itu. Alih-alih meraup untung, kehadiran bandara di dua titik yang jaraknya berdekatan, dinilai akan menimbulkan kerugian.

"Saya mengimbau kepada pemerintah supaya tidak dibangun dulu bandara yang di Cirebon. Karena akhirnya di sini hasilnya sangat buruk. Ini kan jadi beban cost atau biaya yang sangat tinggi, sudah mengeluarkan APBN dan APBD yang cukup besar, hampir Rp4 triliun. Sayang kan, ini duitnya rakyat. Akan mematikan bandara ini (BIJB). (Bandara) Cakrabuana, sudah pelaksanaan konstruksi," beber dia.

Sementara, BIJB sendiri hingga saat ini baru melayani penerbangan untuk satu tujuan, yakni Kertajati-Surabaya dan sebaliknya. Kendati begitu, masyarakat dari Bali dan Balikpapan sudah bisa menuju Kertajati, akan tetapi tetap lewat Surabaya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2184 seconds (0.1#10.140)