Pangdam: Prajurit Infanteri Tak Dapat Dipisahkan dari Rakyat

Rabu, 19 Desember 2018 - 14:58 WIB
Pangdam: Prajurit Infanteri Tak Dapat Dipisahkan dari Rakyat
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono saat memberikan sambutan pada upacara peringatan HUT ke-70 Infanteri. Foto-foto/Istimewa/Pendam III Siliwangi
A A A
BANDUNG - Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono mengungkapkan, Kesatuan Infanteri lahir dari rahim perjuangan melawan Agresi Militer II pada 19 Desember 2018.

Saat itu, kata Panglima, untuk melawan musuh, Panglima Besar Jenderal Soedirman memgeluarkan Perintah Kilat Nomor 1/PB/D/1948 yang ditujukan kepada Angkatan Perang RI untuk menjalankan rencana, yaitu Perintah Siasat Nomor 1/1948 tanggal 12 Juni 1948.

"Guna melawan musuh, Angkatan Perang RI melaksanakan perang rakyat semesta. Pasukan-pasukan yang hijrah melaksanakan aksi Wingate (Infiltrasi) dengan cara long march kembali ke wilayah masing-masing dan membentuk wehrkreise (kantong-kantong kekuatan) sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya," kata Tri saat memberikan sambutan sebagai inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Infanteri di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (19/12/2018).

Bentuk dan siasat pertempuran tersebut, ujar Tri, merupakan taktik dan strategi Prajurit Infanteri untuk melanjutkan perjuangan guna mempertahankan kemerdekaan.

"Dari peristiwa 19 Desember 1948, kita mendapatkan nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan dari seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman, nilai kejuangan, profesionalisme keprajuritan, sifat pantang menyerah, dan nilai kemanunggalan TNI dengan rakyat yang harus selalu terpatri dalam jiwa, sikap, dan tindakan setiap prajurit Infanteri," ujar dia.

Untuk mengabadikan nilai-nilai tersebut, tutur Panglima, TNI AD menetapkan hari tersebut sebagai Hari Infanteri. "Tumbuh dan berkembangnya Infanteri sebagai Korps terbesar di Angkatan Darat, tidak pernah terlepas dari sejarah perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selamat Hari Infanteri tahun 2018, kepada segenap Prajurit Korps Infanteri beserta keluarga dimanapun berada dan bertugas," tutur Panglima.

Tri mengungkapkan, peran, tugas, dan fungsi TNI AD khususnya Prajurit Infanteri tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Kebersamaan dengan rakyat menjadi bagian penting dan strategis dalam mendukung tugas-tugas pokok TNI AD.

Peringatan HUT ke-70 Infanteri tahun 2018, mengusung tema "Dengan Semangat Yudha Wastu Pramuka Prajurit Infanteri Mengabdi Dan Membangun Bersama Rakyat".

Tema tersebut mencerminkan komitmen dan tekad yang kuat Prajurit dan Satuan Infanteri untuk menjadi tangguh, profesional, modern, dicintai, dan mencintai rakyat.

Selain itu, mengandung makna, memancarkan semangat pengabdian dan perjuangan tanpa akhir untuk terus memperkokoh kemanunggalan dengan rakyat serta membangun sinegisitas dengan segenap komponen bangsa sebagai kekuatan bela negara dalam sistem pertahanan semesta.

Di akhir acara, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto berpesan kepada seluruh Prajurit Kodam III/Siliwangi, jangan ada pertengkaran antara TNI dan Polri. Jika akan membuat SIM, datang ke polres akan dibantu. "Nanti kami akan adakan pembuatan SIM secara kolektif di satuan-satuan," kata Agung.

Tampak hadir, Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Nurchahyanto, Irdam III/Siliwangi, para Staf Ahli, para Asisten Kasdam III/Siliwangi dan para Kabalakdam III/Siliwangi, para Dandim jajaran Kodam III/Siliwangi serta tamu undangan lainnya.

Pangdam: Prajurit Infanteri Tak Dapat Dipisahkan dari Rakyat
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5267 seconds (0.1#10.140)