PAN Yakin Jokowi Kembali Telan Pil Pahit di Jabar

Selasa, 18 Desember 2018 - 22:55 WIB
PAN Yakin Jokowi Kembali Telan Pil Pahit di Jabar
Ketua DPW PAN Jabar Nazib Qodratullah. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Ujian soliditas yang tengah mendera Partai Amanat Nasional (PAN) diklaim telah memicu semangat kader dan simpatisan PAN di Jawa Barat untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Bahkan, dengan ghirah politik kader dan simpatisan PAN memuncak, partai berlambang matahari terbit itu yakin, Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi rival Prabowo kembali menelan pil pahit di provinsi yang dikenal sebagai lumbung suara, seperti saat Pilpres 2014 lalu.

Petinggi PAN se-Jabar menyatakan sikap mendukung penuh Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 menyusul maraknya spanduk berisi pesan tendensius dimana seolah-olah ada kader PAN yang tidak mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 itu.

"Alhamdulillah, dengan kejadian ini justru membuat kami solid. Hari ini membuat ghirah dan semangat kami semakin tinggi untuk memenangkan Prabowo dan Sandi di Jabar. Insya allah akan lebih dari perolehan (Pilpres) 2014," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jabar Nazib Qodratullah seusai Rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN se-Jabar di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (18/12/2018).

Bahkan, ujar Nazib, pihaknya kini mengaku kerepotan meladeni para pengurus DPD PAN se-Jabar yang meminta dukungan alat peraga kampanye (APK) demi kemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. "Dengan adanya kejadian ini, DPW juga sedikit kerepotan, seluruh DPD meminta APK Prabowo-Sandi," ujar dia.

Dengan kondisi tersebut, Nazib yakin, seluruh kader dan simpatisan PAN di Jabar akan all out memenangkan Prabowo-Sandi. Meski tak bisa menyebut angka pasti raihan suara yang bakal diperoleh Prabowo-Sandi, namun Nazib menegaskan, Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin akan kalah di Jabar. "Mudah mudahan kami bisa (unggul) dengan selisih 10%," tutur Nazib.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4308 seconds (0.1#10.140)