Program 100 Hari Kerja Emil Diharapkan Tak Sebatas Seremonial

Senin, 17 Desember 2018 - 22:41 WIB
Program 100 Hari Kerja Emil Diharapkan Tak Sebatas Seremonial
Anggota DPRD Jabar Didin Supriadin. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Sederet program pembangunan telah diluncurkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selama 100 hari masa kerjanya yang telah berakhir Jumat 14 Desember 2018 lalu.

Program yang diklaim sebagai cerminan fondasi pembangunan Jabar lima tahun ke depan itu dinilai baru sebatas seremonial. Karenanya, Gubernur yang akrab disapa Emil itu dituntut untuk merealisasikan seluruh program kerja yang telah dicanangkan.

Anggota DPRD Jabar Didin Supriadin menegaskan, program-program yang dicanangkan Emil harus dikerjakan serius dengan melibatkan orang-orang profesional sesuai bidangnya masing-masing.

"Saya harap sejumlah program itu bukan sekadar seremonial, tapi harus benar-benar terealisasi seutuhnya," tegas Didin saat dihubungi Senin (17/12/2018).

Menurut Didin, selama 100 hari masa kerjanya, Emil dan wakilnya UU Ruzhanul Ulum belum benar-benar menunjukkan kinerjanya. Pasalnya, kata Didin, program-program unggulan pasangan tersebut baru sebatas peluncuran atau launching.

"Mungkin tahun depan baru terlihat hasilnya. Program mana saja yang dia launching belakangan ini bisa terlihat tahun depan," katanya.

Anggota Fraksi Partai Demokrat itu pun berharap, seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jabar mendukung program-program yang diusung Emil. Sehingga, manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Jabar, bukan hanya segelintir orang yang berkepentingan.

Didin menekankan, sesuai visi dan misi Jabar Juara Lahir Batin, Emil bersama wakilnya Uu Ruzhanul Ulum juga harus benar-benar mampu membuktikan janjinya untuk mewujudkan Jabar sebagai provinsi terbaik yang juara lahir batin.

"Saya minta Emil dan Uu membuktikan kepada masyarakat bahwa Jawa Barat provinsi terbaik, juara lahir batin," tegas Didin lagi.

Disinggung soal hubungan Emil dan DPRD Jabar selama ini, Didin mengungkapkan, komunikasi antara eksekutif dan legislatif itu masih butuh banyak penyesuaian. Didin menilai, selama ini, komunikasi antara Emil dan DPRD Jabar masih kurang.

"Sejauh ini komunikasi masih datar-datar saja, kayanya masih perlu penyesuaian dan komunikasi yang intensif," ujarnya.

Didin juga berharap, Emil yang baru saja melewati 100 hari masa kerjanya mengoptimalkan birokrasi dan memaksimalkan kinerja aparatur sipil negara (ASN) serta mengfungsikan semua perangkat daerah sebagaimana mestinya.

"Semua pihak yang berkaitan dengan program yang beliau jalankan harus dilibatkan dengan harapan optimalisasi program berjalan sesuai target," tandas Didin.

Sementara itu, pakar hukum tata negara Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf mengomentari 100 hari masa kerja dengan ketentuan yang harus dilakukan oleh Emil. Pasalnya, kata Asep, ada perbedaan antara memimpin pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi.

"Kalau wali kota atau bupati itu programnya bisa langsung pada pembangunan, tetapi kalau provinsi itu sebenarnya tataran penguatan sinergitas, baik dengan pemerintah kabupaten/kota maupun pusat," terang Asep.

Menurut Asep, pada dasarnya, tataran tugas dan fungsi pokok (tupoksi) Gubernur lebih kepada administrator yang berkaitan dengan kebijakan strategis untuk pembangunan daerah.

"100 hari memang belum bisa menentukan keberhasilan kepala daerah, namun saya harap program yang sudah diluncurkan bisa berjalan dengan baik," tutur Asep.

Sebelumnya, Emil menyatakan, siap mewujudkan seluruh program kerjanya yang telah diluncurkan selama 100 hari dirinya menjadi orang nomor satu di Jabar.

Emil menegaskan, sederet program kerjanya dalam berbagai bidang sebagai cerminan fondasi pembangunan Jabar lima tahun ke depan.
Setelah 100 hari kerjanya berakhir, Emil berjanji melakukan percepatan, agar program-program pembangunannya bisa segera dirasakan masyarakat Jabar.

"Jadi semua dimensi-dimensi kita lakukan. Setelah 100 hari, tugasnya mengakselerasi. Kalau baru satu menjadi 10, baru 10 menjadi 100. Saya kira itu dan saya kira kami sangat siap," tegas Emil seusai Rapat Paripurna DPRD Jabar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis 13 Desember 2018.

Diketahui, selama 100 hari menjabat Gubernur Jabar, Ridwan Kamil getol meluncurkan berbagai program, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pariwisata.

Meski begitu, Emil mengaku, sederet program kerja yang telah diluncurkannya itu bukanlah ukuran keberhasilan atas kinerjanya. Sebaliknya, Emil mengembalikan penilaian tersebut kepada masyarakat Jabar, apakah kinerjanya tersebut sesuai ekspektasi mereka atau tidak.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9240 seconds (0.1#10.140)