Pemda KBB Jadi Pilot Project Skill Development Center

Senin, 17 Desember 2018 - 18:36 WIB
Pemda KBB Jadi Pilot Project Skill Development Center
Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang menjadi pilot project Skill Development Center (SDC) dari pemerintah pusat.

Total ada 14 kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia yang mendapatkan kepercayaan ini. Indikatornya adalah dari keberhasilan dalam mengurangi angka pengangguran.

"Pemda KBB dianggap sukses oleh pemerintah pusat dalam mengurangi angka pengangguran sehingga jadi percontohan program SDC. Selain KBB daerah lain yang juga jadi percontohan di antaranya Bali, Kalimantan, Jawa Tengah, dan Banten," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin saat ditemui di Ngamprah, Senin (17/12/2018).

Menurut dia program ini digagas oleh beberapa kementerian seperti Kemendikbud, Kementerian Industri Perdagangan, Bappenas, dan Kemenaker. Untuk KBB, kepercayaan ini adalah yang pertama kali.

Dampak dari kepercayaan ini, ke depan akan banyak program pelatihan dari pusat yang akan digulirkan di KBB. Tujuannya agar angka pengangguran di masyarakat terus mengalami penurunan.

Iing menjelaskan, secara statistik angka pengangguran di KBB dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Seperti pada 2016, angkanya masih di atas 10%, tahun lalu turun menjadi 9,33%.

Kemudian hingga Oktober 2018, angka kembali turun menjadi 8,50% dan itu sudah sesuai dengan target yang dicanangkan Disnakertrans KBB. Kondisi itu tidak lepas dari sinergitas antara pemerintah daerah dengan dunia usaha, dunia pendidikan, dan serikat pekerja.

"Sejauh ini di KBB, baik SDA dan SDM saling mendukung. Seperti melalui gelaran bursa kerja yang terbukti signifikan bisa mengurangi pengangguran. Hal itu juga berkat dukungan dari dinas terkait seperti Disnaker, Dinas UMKM, Indag, Bappeda, dan Disdik," ujar dia.

Menurut Iing, pengurangan yang bisa dilakukan dengan dua cara, yakni penyerapan dari dunia industri dan juga pembentukan wirausahawan atau entrepreneur baru. Yang lebih dominan memang penyerapan dari sektor industri.

Tahun lalu saja dari 25.000 lulusan SMA/SMK di KBB yang melanjutkan sekolah, terserap di dunia industri, dan wirausaha mencapai sekitar 22.000. Sisanya sebanyak 3.000 itu yang harus dipikirkan bagaimana mereka bisa produktif.

"Ke depan kami akan melakukan pendataan by name dan by adress agar pengangguran ini bisa terus berkurang. Sesuai dengan program 100 hari kerja pasangan Aa Umbara-Hengki Kurniawan (Akur) yang ingin agar pengangguran di KBB bisa turun persentasenya," tutur Iing.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9925 seconds (0.1#10.140)