Banyak Bangunan Bersejarah, Ajay Launching Cimahi Military Tourism

Jum'at, 14 Desember 2018 - 23:27 WIB
Banyak Bangunan Bersejarah, Ajay Launching Cimahi Military Tourism
Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna didampingi Wakil Wali Kota Ngatiyana saat meluncurkan program Cimahi Military Tourism di Pusdikarmed, Cimahi, Jumat (14/12/2018). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Keberadaan bangunan bersejarah dan bernilai tinggi kental dengan nuansa militer di Kota Cimahi, membuat kota ini dijuluki sebagai Kota Militer atau Kota Hijau.

Hingga kini saksi bisu heritage/warisan budaya peninggalan zaman kolonial masih terawat apik. Bahkan ada yang masih aktif digunakan, seperti menjadi kompleks pusat pendidikan (pusdik) militer, rumah sakit, dan lain-lain.

Sebut saja misalnya Pusdikarmed, Pusdikpengmilum, Pusdikif, Pusdikjas, Pusdikpal, Pusdikbekang, Pusdikpom, dan Pusdikhub. Rata-rata bangunannya masih bergaya arsitektur Belanda.

Belum lagi markas-markas tentara lain dan Rumah Sakit Dustira yang dibangun Belanda pada 1887. Rumah sakit ini semula bernama Milifaire Hospital.

Fakta itu semakin menancapkan legitimasi Kota Cimahi sebagai Kota Militer. Sebab dengan luas yang hanya sebesar 40,2 kilometer persegi, sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara.

Melalui sebuah konsep kreativitas, keberadaan heritage peninggalan Belanda itu coba dimanfaatkan menjadi ikon wisata untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kota Cimahi.

"Keberadaan heritage bangunan militer peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh di Cimahi menjadi kebanggaan warga dan pembeda dengan daerah lain. Sehingga siapapun yang ingin mengenal dan mengetahui sejarah kemiliteran di Indonesia silakan datang ke sini (Cimahi)," kata Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna saat launching 'Cimahi Military Tourism' di Pusdikarmed, Kota Cimahi, Jumat (14/12/2018).

Ajay mengemukakan, Pemkot Cimahi telah menyiapkan berbagai program untuk menarik para wisatawan datang ke Cimahi. Dia juga memberikan kewenangan kepada dinas terkait untuk terus berinovasi agar dapat mengembangkan potensi kebudayaan dan pariwisata yang dapat dijadikan daya tarik. Termasuk membuka kesempatan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di sektor pariwisata.

Menyadari keterbatasan wilayah dan sumber daya alam di Cimahi, Ajay meminta agar hal ini disiasati dengan kreatif dengan melihat potensi yang ada. Seperti diamanatkan dalam UU Kepariwisataan Nomor 10/2009 bahwa pariwisata merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung program ini. Seperti kepada Danpusdik Armed yang telah membantu rencana pelebaran jalan di depan pusdik sehingga aksesibilitas menjadi lebih lebar.

Juga kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memberikan bantuan bus wisata dan akan diberinama Saba Kota Cimahi (Sakoci). Semua dukungan itu diharapkan mampu mewujudkan mimpi Kota Cimahi sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat yang bertema militer.

"Semoga program ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Sehingga target peningkatan PAD dari sektor pariwisata bisa terealisasi," pungkas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4825 seconds (0.1#10.140)