Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Sumedang, Ini Kronologinya

Kamis, 02 Agustus 2018 - 15:56 WIB
Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Sumedang, Ini Kronologinya
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Kematian sopir taksi online, Suharto alias Alex yang jasadnya ditemukan di Kebun Perhutani Sumedang, Selasa 31 Juli 2018 pagi, masih diselimuti misteri. Kendati penyidik Polres Sumedang telah berupaya keras mengungkap tabir kematian Alex, sampai saat ini belum menemukan titik terang.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan sembilan saksi, antara lain saksi yang menemukan jasad korban, kemudian teman dan keluarga korban, penyidik mendapatkan informasi kronologi kasus tersebut.

Peristiwa ini berawal saat korban Alex menerima orderan dari seseorang secara offline pada Senin 30 Juli 2018. Si pemesan minta diantarkan oleh korban dari Cakung ke Subang pulang pergi.

Tanpa curiga, korban Alex memenuhi pesanan tersebut. Pukul 10.00 WIB, dia berangkat menggunakan mobil Daihatsu Xenia putih nopol B 2256 TFY dari rumahnya di Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat ke Cakung, Jakarta Timur. Tiba di lokasi penjemputan pukul 10.43 WIB.

Setelah itu, korban bersama penumpangnya berangkat menuju Subang. Mungkin curiga dengan gelagat penumpang, Alex membagikan lokasi (share loc) melalui pesan singkat WhatsApp (WA) ke temannya. Saat itu, korban memberitahukan posisinya berada di Ciasem, Pamanukan, Kabupaten Subang.

"Mungkin korban curiga dengan penumpang. Maka dia membagikan lokasi ke temannya melalui WA. Saat itu, korban berada di Ciasem, Pamanukan, Subang," kata Hartoyo kepada SINDOnews melalui telepon, Kamis (2/8/2018).

Kemudian, pukul 16.43 WIB, telepon seluler dan GPS mobil korban yang merupakan anggota komunitas White Car Indonesia (WCI) Jakarta ini, tidak aktif.

"Sejak itu, teman-teman korban membagikan berita tentang hilangnya korban melalui akun media sosial. Pada Selasa pagi, jasad korban ditemukan di Kebun Perhutani Buahdua, Sumedang. Kami menduga, lokasi penemuan merupakan tempat pembuangan korban. Sedangkan lokasi penganiayaan bukan di situ," jelas Hartoyo.

Kapolres menuturkan, penyidik terus berupaya keras mengungkap kasus ini. Selain memeriksa saksi dan menelusuri jejak korban dari Cakung hingga Subang, penyidik Polres Sumedang juga berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Polda Jabar.

"Sampai saat ini belum ada titik terang. Hari ini, penyidik kembali memeriksa dua saksi, orang yang melihat korban berangkat dari rumahnya dan pemilik warung di Cakung yang melihat korban menjemput penumpang," tutur Kapolres.

Hartoyo mengungkapkan, tidak ada pesan apa pun dari korban kepada keluarganya sebelum dinyatakan hilang. "Terakhir komunikasi hanya dengan temannya, dia membagikan lokasi terakhir di Subang. Kasus ini sulit diungkap karena penumpang memesan jasa korban secara offline jadi tidak ada identitasnya," tandas Hartoyo.

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Gendereh, Desa Gendereh, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, digegerkan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin pria di kawasan Kebun Perhutani, Jalan Buahdua-Sanca Blok Cinambo, Selasa (31/7/2018) pagi.

Mayat pria yang kemudian diketahui bernama Suharto alias Alex dan berprofesi sopir taksi online itu diduga korban pembunuhan karena di tubuhnya ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan.

Terdapat luka lebam di beberapa bagian tubuh korban, seperti di leher, kepala belakang, dada, tangan, dan wajah. Selain dibunuh, Alex juga diduga kuat dirampok karena mobil Xenia putih nopol B 2256 TFY yang dikendarainya hilang. (Baca Juga: Pembunuhan Sopir Taksi Online, Polisi Ungkap Komunikasi Terakhir Korban(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3692 seconds (0.1#10.140)