PKS: MUI Jabar Tak Perlu Komentari #2019GantiPresiden

Kamis, 02 Agustus 2018 - 15:21 WIB
PKS: MUI Jabar Tak Perlu Komentari #2019GantiPresiden
Sekretaris Umum DPW PKS Jabar Abdul Hadi Wijaya. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai, sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat terkait pro kontra gerakan #2019GantiPresiden sebagai hal yang tidak pantas dilakukan. PKS pun memberikan sindirin keras kepada MUI, agar tidak memasuki wilayah politik praktis.

Sekretaris Umum DPW PKS Jabar Abdul Hadi Wijaya mengatakan, MUI Jabar seharusnya tak perlu berkomentar soal gerakan #2019GantiPresiden. Dia pun mempertanyakan sikap MUI Jabar tersebut. Sebab, jika mengatasnamakan MUI Jabar, hal itu tidak pantas dilakukan.

"Intinya enggak pantas aja yang seperti ini, seseorang bersikap atas nama institusi. Tapi kalau atas nama pribadi, silakan," ujar Abdul Hadi, Kamis (2/8/2018).

Abdul Hadi melanjutkan, ketimbang mengomentari gerakan #2019GantiPresiden, MUI lebih baik fokus pada urusan-urusan keumatan. Dia menegaskan, tidak seharusnya MUI Jabar memasuki wilayah politik praktis.

"Tetaplah semua pada kompetensi kerja masing masing. MUI adalah institusi di negara ini yang ditujukan untuk memberikan nasihat aspek-aspek keagamaan, tidak masuk ke ranah politik," tegasnya.

Abdul Hadi kembali menegaskan, MUI Jabar harus menunjukkan sikap netralnya di tengah-tengah suhu politik yang semakin panas jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Dengan sikap itu, kata Abdul Hadi, MUI Jabar dinilainya justru tak mampu menahan diri.

"Dalam hal-hal politik, sebaiknya MUI menahan diri, tidak perlu berkomentar soal ini. Daripada nanti terbentuk stigma MUI musuh penggemar tagar ganti presiden, kan jelek. MUI panutan kami dalam beragama, jangan bicara pada skop-skop itu, jangan masuk ke area politik praktis," ujarnya.

Sebelumnya, MUI Jawa Barat mengimbau masyarakat tidak menggelar deklarasi Gerakan #2019 Ganti Presiden demi menjaga suasana kondusif Jabar menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Imbauan tersebut disampaikan menyusul kabar akan digelarnya deklarasi Gerakan #2019 Ganti Presiden di Jabar, 11 Agustus 2018. MUI Jabar tak menghendaki suasana kondusif Jabar terganggu, seperti halnya kejadian serupa di Batam yang menuai pro-kontra dan berujung pada suasana yang tidak kondusif.

"Ini hasil kajian bersama. Supaya politik yang tengah memanas ini tetap di koridornya. Karena kalau tidak terkendali, akan mengganggu kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," tegas Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar dalam konferensi pers di Kantor MUI Jabar, Jalan LRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu 1 Agustus 2018.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7026 seconds (0.1#10.140)