Beredar Vidio Diduga Berisi Kampanye, Bupati KBB Dipanggil Bawaslu

Selasa, 11 Desember 2018 - 19:10 WIB
Beredar Vidio Diduga Berisi Kampanye, Bupati KBB Dipanggil Bawaslu
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna seusai dimintai keterangan terkait dugaan rekaman vidio pelanggaran kampanye di Kantor Bawaslu KBB, Selasa (11/12/2018). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna tersandung persoalan sehingga harus memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (11/12/2018) petang.

Persoalan itu diduga terkait laporan pelanggaran kampanye pemilu yang dilakukannya dalam sebuah agenda pemerintahan ketika berkunjung ke Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, KBB, beberapa waktu lalu.

"Saya datang untuk memenuhi panggilan Bawaslu. Meskipun sebagai bupati saya tetap harus taat hukum untuk memberikan penjelasan terkait laporan yang masuk ke Bawaslu," kata Aa Umbara kepada wartawan yang menunggunya hingga sore di Kantor Bawaslu KBB, Kompleks Permata, Ngamprah, Selasa (11/12/2018) petang.

Aa Umbara datang ke kantor Bawaslu mengenakan baju batik coklat sekitar pukul 14.00 WIB dan didampingi sejumlah staf Humas Pemda KBB. Setibanya di Kantor Bawaslu, Aa Umbara langsung langsung naik ke lantai dua dan sempat izin untuk menunaikan salat.

Setelah dimintai keterangan oleh Komisioner Bawaslu KBB Bidang Divisi Penindakan Pelanggaran Ai Wildani Sri Aidah selama kurang lebih 1,5 jam, dia keluar dari ruangan dengan kondisi wajah tampak lelah.

Kepada wartawan, Aa Umbara mengatakan, dia dimintai keterangan terkait dengan adanya laporan ke Bawaslu berupa rekaman vidio. Sebenarnya dirinya sudah lupa dengan agenda yang berlangsung di Desa Pasirlangu tersebut.

Hanya sepengetahuannya, saat itu ada penyerahan tanah hibah masyarakat kepada Pemda KBB. Kebetulan disiapkan panggung hiburan dan orang yang hadir banyak, jadi dia merasa seperti masih kampanye.

"Mungkin saat itu saya spontanitas terucap kalimat yang berbau pemilu. Tapi tidak ada unsur kesengajaan mempromosikan atau memihak kepada salah satu calon. Jadi itu spontan saja," ujar dia.

Saat itu, sebagai Bupati, dia diundang ke acara tersebut dengan jam yang telah ditentukan. Jika ada hal-hal yang di luar kontrol, semua adalah karena spontanitas dan apa yang diucapkannya pun sudah lupa.

Hanya mungkin ada yang merekam dengan kamera atau HP dan itu lalu dilaporkan ke Bawaslu sehingga dia harus memenuhi panggilan untuk mengklarifikasikannya.

"Tidak ada niat apa-apa atau memihak kepada salah satu calon. Yang jelas ini jadi pelajaran bagi saya untuk lebih hati-hati ke depan karena tidak mau juga kalau harus dimintai keterangan seperti ini," pungkas Umbara.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2783 seconds (0.1#10.140)