Institut Teknologi Bandung Kembali Buka Jalur Seleksi Mandiri

Selasa, 11 Desember 2018 - 15:48 WIB
Institut Teknologi Bandung Kembali Buka Jalur Seleksi Mandiri
Istimewa
A A A
BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali membuka jalur seleksi mandiri untuk penerimaan mahasiswa baru tahun 2019. Jalur ini memberi peluang bagi calon mahasiswa yang sebelumnya tidak lolos jalur SNMPTN dan SBMPTN.

Direktur Eksekutif Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa dan Kerja Sama Pendidikan ITB Mindriany Syafila mengatakan, dengan dibukanya jalur seleksi mandiri, calon mahasiswa baru bisa melalui seleksi tiga jalur untuk masuk ITB.

Ketiga jalur tersebut yaitu Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri (SM) ITB.

"Kuota masing-masing jalur seleksi tersebut yakni SNMPTN 40%, SBMPTN 40%, dan SM-ITB 20%. Berbeda dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain atau FSRD kuotanya SNMPTN 30%, SBMPTN 40%, dan SM-ITB 30%," beber dia, sebagaimana dirilis laman itb.ac.id, Selasa (11/12/2018).

Menurut dia, beberapa pertimbangan dibukanya seleksi mandiri mempertimbangkan beberapa kondisi. Pertama, adanya perubahan ketentuan kuota jumlah pendaftar per sekolah pada jalur SNMPTN. Hal ini akan mengurangi kesempatan mahasiswa potensial untuk diterima di ITB melalui jalur SNMPTN.

Kedua, kata dia, pelaksanaan SBMPTN 2019 seluruhnya berbasis Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang dikelola LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Ujian Keterampilan bagi program studi bidang Seni dan Olahraga ditiadakan dan digantikan dengan portofolio karya atau penampilan sebagaimana yang dilakukan pada seleksi SNMPTN.

"Alasan ketiga, adanya siswa-siswi yang potensial dan kompeten yang tidak dapat diterima di ITB melalui jalur-SNMPTN dan SBMPTN. Bisa saja karena kesalahan memilih fakultas atau sekolah," beber dia.

Dia berharap, Seleksi Mandiri ITB ini akan memberikan kesempatan ketiga bagi para siswa potensial dan kompeten untuk dapat belajar di ITB.

"Seleksi ini juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesempatan yang berimbang dan adil bagi siswa dan siswi yang berasal dari sekolah menengah baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa," pungkas Mindriany.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7927 seconds (0.1#10.140)