Haru, Korban KKB Papua asal Garut Bertemu Keluarga di Mapolda Jabar

BANDUNG - Setelah tak bertemu selama delapan bulan dan nyaris tewas akibat diserah kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, akhirnya Irawan Maulana (22) kembali berkumpul dengan keluarganya, Selasa (11/12/2018) pagi.

Suasana haru pun pecah saat Irawan dipertemukan dengan ibu kandungnya, Uyu (63), warga warga Kampung Papandak RT 02/06, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Ibu dan anak itu berpelukan sambil menangis di Aula Riung Mungpulung, Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.

Ibu Uyu ditemani kakak Irawan, dan paman korban, datang ke Mapolda Jabar diantarkan oleh anggota Polres Garut. Saat tiba di Mapolda Jabar, Ibu Uyu disambut Wakapolda Jabar Brigjen Pol Supratman. Setelah itu, mereka masuk ke Aula Riung Mungpulung.

Sementara itu, Irawan dijemput oleh Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Selasa dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Setelah menempuh perjalanan, hampir enam jam dari Cengkareng ke Bandung, Irawan tiba di Mapolda Jabar. Dia mengenakan jaket hitam tebal dan hanya membawa tas selempang. Irawan pun masuk ke Aula Riung Mungpulung dan bertemu ibunya.

Pertemuan haru itu disaksikan Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Wakapolda Jabar Brigjen Pol Supratman, Kabid Humas Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan beberapa pejabat utama (Pju) Polda Jabar.

Ibu Uyu mengatakan, sangat berterima kasih atas bantuan Polda Jabar dan TNI yang menjemput dan membawa pulangan anaknya, Irawan Maulana kembali ke Garut.

"Saya sekeluarga berterima kasih atas peran TNI Pori yang menyelamatkan anak saya. Saya sangat terharu, anak saya bisa kembali selamat," kata Uyu sambil menangis.

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, Polda Jabar akan memeriksa kondisi kesehatan dan psikis Irawan Maulana, pasca kepulangan dari Papua.

"Setelah ini (pertemuan), akan dicek kesehatan oleh Bid Dokkes Polda Jabar. Secara fisik alhamdulillah sehat. Untuk psikologis, kami beri pendampingan melalui trauma healing agar kondisi psikisnya bisa kembali pulih. Nanti Irawan akan dipulangkan ke Garut" kata Agung.

Irawan Maulana, ujar Kapolda, berhasil selamat setelah kabur dari kejaran KKB di Nduga, Papua. "Kami mengevakuasi Irawan Maulana melalui pasukan Sat Brimob yang kami kirimkan ke Papua sebanyak 1 SSK. Kebetulan ada informasi warga Garut jadi korban KKB, dan kami cek kebenarannya," ujar Kapolda.

Berdasarkan informasi dari Papua, lalu Polda Jabar mengirimkan dua personel Satuan Brimob Polda Jabar asal Garut untuk menjemput Irawan Maulana pada Sabtu (8/12/2018).

"Hari Minggu (9/12/2018), Maulana Irawan bertemu dengan tim penjemput. Kemarin sore (Senin 10/12/2018), terbang dari Jayapura ke Jakarta. Alhamdulillah hari ini tiba dengan selamat," tutur Agung.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Irawan Maulana ini bekerja di Papua membangun tower komunikas sejak delapan bulan.

"Korban bekerja di Papua tidak menetap. Setiap dua minggu sekali bisa pulang. Saat kejadian kemarin itu, Irawan Maulana baru sampai Papua. Saat kejadian penembakan oleh KKB di Nduga, Papua, dia sedang mengerjakan tower komunikasi," kata Truno.

Paman Maulana, Ropandi mengatakan, Irawan pulang ke Graut dua minggu sekali. "Pas kemarin (saat peristiwa penyerangan KKB terhadap karyawan Istaka Karya), ga ada kontak ke keluarga. Kami tau dari rekannya di Jakarta. Lalu, Kamis (6/12/2018), kami didatangi Kapolsek dan Danramil menanyakan perihal Irawan Maulana," kata Ropandi di Mapolda Jabar.

Irawan Mauana mengaku sangat bersyukur dan terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah membawanya kembali ke Garut. "Saya ucapkan terima kasih kepada TNI Polri yang telah menyelamatkan saya," ujar Irawan, singkat.