Ridwan Kamil Luncurkan Program Desa Digital di Indramayu

Senin, 10 Desember 2018 - 18:17 WIB
Ridwan Kamil Luncurkan Program Desa Digital di Indramayu
Caption: Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Desa Digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/13/2018). Foto: Istimewa
A A A
INDRAMAYU - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Desa Digital sebagai pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, dan percepatan akses pelayanan, serta informasi.

Desa Digital akan dikembangkan di 5.300 desa di seluruh Jabar. Lewat digitalisasi, seluruh pelayanan publik akan terkoneksi dengan jaringan nirkabel, memiliki command center, akun media sosial (medsos) untuk promosi dan berita, sistem e-commerce, serta memiliki aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi masing-masing desa.

"Hari ini kita tunjukkan ke dunia bahwa ada desa di Indramayu yang menjadi percontohan nasional tentang transformasi dari manual ke digital. Kita memulai visi digital inklusif untuk mengurangi ketimpangan lewat program Desa Digital," kata Ridwan Kamil dalam peluncuran Desa Digital di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Senin (10/12/2018).

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengemukakan, Desa Puntang memiliki potensi perikanan yang besar, khususnya lele dengan total luas kolam 22.000 hektare atau 25.000 kolam. Namun, para peternak ikan di Desa Puntang memiliki kendala dalam proses budidaya, teknologi yang kurang memadai, pascapanen yang belum optimal, hingga akses pasar yang sulit.

Melalui aplikasi e-Fishery yang menjadi bagian program Desa Digital, lanjut Emil, pemberian pakan lele dapat diatur waktu dan jumlahnya secara ilmiah lewat telepon genggam para peternak. Sebanyak 225 peternak lele di Desa Puntang pun diberikan bantuan smartphone. "Nanti mereka menggunakan smartphone itu sebagai acuan dalam pemberian pakan," ujar Emil.

Emil optimistis, lewat metode tersebut, akan terjadi efisiensi pakan dan panen yang biasanya hanya 3-4 kali per tahun menjadi 6 kali. Dampaknya, perekonomian warga akan meningkat, di mana penjualan lele di Indramayu yang mencapai Rp1 triliun per tahun diprediksi meningkat dua kali lipat.

Dalam pelaksanaan program Desa Digital, Pemprov Jabar menggandeng berbagai pihak, seperti PT Telkomsel untuk penyediaan infrastruktur dan jaringan, e-Fishery sebagai penyedia aplikasi, PT Japfa sebagai penyedia pakan, Bank Jabar Banten (bank bjb) sebagai penyedia modal, dan Telkom University yang akan memberikan pelatihan kepada warga.

Emil kembali meyakinkan, bila program ini sudah berjalan di seluruh desa di Jabar, maka perekonomian masyarakat desa akan meningkat pesat dan warga tak perlu hijrah ke kota untuk mencari pekerjaan.

"Kami akan turun membantu infrastruktur peradaban digital. Masyarakat desa sudah harus melek teknologi dan ini adalah solusi peningkatan perekonomian masyarakat desa," tandas Emil.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0450 seconds (0.1#10.140)