Dukung Citarum Bersih, Mahasiswa Berikan Edukasi Mengolah Sampah

Senin, 10 Desember 2018 - 16:20 WIB
Dukung Citarum Bersih, Mahasiswa Berikan Edukasi Mengolah Sampah
Mahasiswa Politeknik TEDC Bandung mengedukasi anak-anak sekolah dan masyarakat Desa Lagadar, Margaasih, Kabupaten Bandung, untuk tidak membuang sampah ke Sungai Citarum. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 90 mahasiswa Politeknik TEDC Bandung melakukan edukasi terhadap masyarakat di Desa Lagadar, Margaasih, Kabupaten Bandung, terkait penanganan limbah di Sungai Citarum. Desa ini dipilih para mahasiwa karena di tempat ini terdapat banyak aliran anak sungai Citarum yang mengalir ke hilir Citarum yang tercemar limbah cair maupun padat.

"Persoalan Citarum tidak hanya sekadar persoalan bagaimana cara membersihkannya, tapi juga berbicara kesadaran dari berbagai pihak. Untuk itu diperlukan edukasi kepada masyarakat agar mereka memiliki kesadaran tinggi dalam menjaga Citarum," jelas salah seorang mahasiswa Ujang Syarif Hidayatullah, Senin (10/12/2018).

Menurutnya, selain melakukan edukasi, pihaknya juga memberikan pemahaman mengenai bahaya membuang limbah ke Sungai Citarum. Termasuk mengajarkan anak-anak dan orang tua memilah sampah organik dan anorganik. Masyarakat harus paham bahwa Citarum ini merupakan sumber kehidupan masyarakat di Jawa Barat, bahkan juga Pulau Bali yang mendapat suplai listrik dari PLTA Saguling dan Cirata sehingga harus dirawat.

Dosen Pembimbing Mahasiswa, Lusi Marlina mengatakan, selain edukasi mahasiswa juga memberikan pelatihan tentang cara mengolah sampah menjadi barang yang berguna. Misalnya dengan cara membuat sabun dari sisa limbah tebu dan minyak jelantah, membuat kerajinan dari bahan sampah, dan lain-lain.

"Kami juga memberikan pelatihan-pelatihan agar masyarakat bisa mengambil keuntungan dari sampah. Caranya dengan mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan kembali memiliki nilai jual," tuturnya.

Pihak kampus Politeknik TEDC Bandung juga memberikan bantuan mesin pencacah sampah anorganik kepada masyarakat agar dapat digunakan untuk mencacah sampah. Saat ini pun sedang dibuat tempat pembuangan sampah akhir, sebagai jawaban dari keluhan masyarakat Desa Lagadar selama ini. Upaya ini diharapkan bisa membantu upaya pemerintah dalam program Citarum Harum dengan menjaga Sungai Citarum terbebas dari sampah.

Salah seorang warga Rinda Wati mengaku senang dengan kedatangan para mahasiwa. Kedatangan mereka memberikan dampak positif dan menambah ilmu baru kepada warga dalam menyikapi persoalan sampah. Apalagi dengan dibuatkannya TPA yang membuat warga jadi semakin tertata dalam membuang sampah.

"Banyak ilmu dan pelatihan yang didapat warga. Apalagi dengan adanya TPA maka tidak akan ada lagi sampah yang dibuang ke sungai," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2160 seconds (0.1#10.140)