Disparbud dan Sindang Reret Gelar Pasanggiri se-Jabar

Senin, 10 Desember 2018 - 11:41 WIB
Disparbud dan Sindang Reret Gelar Pasanggiri se-Jabar
Peserta dari salah satu sanggar tari ketika menampilkan tariannya di hadapan dewan juri pada Pasanggiri Rampak Jaipongan se-Jawa Barat yang digelar di Sindang Reret Hotel dan Restoran, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Gelaran Pasanggiri Rampak Jaipongan se-Jawa Barat mendapatkan animo tinggi peserta dari sejumlah sanggar tari yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Tercatat ada sebanyak 343 peserta yang tergabung dalam 60 grup sanggar tari, ikut berkompetisi pada event yang digelar di Sindang Reret Hotel dan Restoran, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini.

General Manager Sindang Reret Group Tetti Teriawati Hermawan mengatakan, Pasanggiri Rampak Jaipongan digelar bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat. Pesertanya berasal dari berbagai daerah seperti Bogor, Sukabumi, Bekasi, Sumedang, Kabupaten Bandung, KBB, Cianjur, Purwakarta, Subang, dan sejumlah daerah lainnya. Kategori yang diperlombakan adalah anak-anak dan remaja.

"Melalui event ini, kami ingin agar kesenian tradisional Jaipongan sebagai ciri khas Jawa Barat bisa terus lestari. Kebetulan momentumnya juga bertepatan dengan rangkaian peringatan HUT ke-45 Sindang Reret Group," ucapnya kepada wartawan Senin (10/12/2018).

Menurutnya, hingga usia ke-45, Sindang Reret Group berusaha tetap konsisten menjaga dan melestarikan budaya Sunda. Melalui event seperti Pasanggiri Jaipongan ini diharapkan dapat merangsang generasi muda untuk lebih mencintai budayanya sendiri. Sebab, di tengah gempuran budaya luar seperti musik K-Pop dikhawatirkan membuat generasi milenial melupakan seni tradisional.

Melihat animo peserta yang sangat antusias, dirinya cukup bangga karena ternyata masih banyak anak-anak dan remaja yang mencintai seni Jaipongan. Oleh sebab itu, pihaknya akan coba menjadikan event ini agenda tahunan untuk mewadahi kreativitas anak-anak muda dalam berkesenian. Dia meyakini, dengan banyaknya event maka eksistensi budaya Sunda akan semakin terlihat.

"Tahun depan pun kami berencana akan membuat lagi kegiatan yang mengusung tema budaya sunda juga," kata dia.

Pada kegiatan ini, ada tiga juri yang dihadirkan yakni dari Disparbud Jabar Iwan Gunawan; akademisi Lia Amelia, dan praktisi budaya Rosikin. Para peserta akan berkompetisi untuk memperebutkan Piala Gubernur Jawa Barat.

Salah seorang pembina di Padepokan Kalang Kamuning, Cihideung, Parongpong, KBB Bah Yanto menilai, banyaknya peserta menandakan event Pasanggiri Jaipongan banyak diburu oleh para pegiat dan pelaku seni.

"Ini jadi pertanda baik, menandakan jika generasi muda peduli terhadap Jaipongan dan membuat kompetisi jadi kompetitif," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7153 seconds (0.1#10.140)