Mahasiswa Cenderung Apatis Hadapi Pileg 2019

Jum'at, 07 Desember 2018 - 23:56 WIB
Mahasiswa Cenderung Apatis Hadapi Pileg 2019
Koordinator Kaukus Mahasiswa dan Pemuda Budi Marhaen (kanan) menyebut mahasiswa cenderung apatis menghadapi Pileg 2019. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Mahasiswa dinilai cenderung apatis dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu), khususnya Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang.

Kecenderungan tersebut terungkap dalam hasil survei yang dilakukan Kaukus Mahasiswa dan Pemuda. Berdasarkan hasil survei, sekitar 25% mahasiswa menyatakan tidak akan menggunakan hak pilihnya atau golput dalam hajat demokrasi lima tahunan itu.

"Ternyata angka golput di kalangan mahasiswa cukup tinggi. Mereka beralasan, para caleg yang terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi. Kemudian, banyak terjadi korupsi dan kinerjanya tidak dirasakan oleh masyarakat, sehingga memilih golput," kata Koordinator Kaukus Mahasiswa dan Pemuda Budi Marhaen di kawasan Jalan Lodaya, Kota Bandung, Jumat (7/12/2018).

Budi menerangkan, survei dilakukan pada November 2018 lalu dengan metode random sampling dan melibatkan 400 mahasiswa yang tersebar di sejumlah kampus di Jabar sebagai responden.

"Soal apatis tidak bisa dipungkiri karena caleg-caleg yang sudah duduk di parlemen rata rata melupakan janji-janjinya, itu sudah rahasia umum," unjar Budi.

Meski angka golput terbilang tinggi dan sikap mahasiswa terhadap Pileg 2019 cenderung apatis, lanjut Budi, namun responden yang mengaku akan tetap menyalurkan hak pilihnya masih cukup besar. "Meski apatis, 65% di antaranya mengaku tetap akan berpartisipasi (memberikan hak pilihnya), sementara sisanya masih ragu-ragu," tutur dia.

Budi melanjutkan, survei juga mengungkap kecenderungan pilihan mahasiswa terhadap partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 dimana PDIP menjadi parpol dengan tingkat keterpilihan teratas disusul PKS dan Gerindra. "PDIP 20%, PKS 16%, Gerindra 10%. Sisanya terbagi ke berbagai partai politik," ungkap Budi.

Tidak hanya itu, survei juga mengungkap calon anggota legislatif (caleg) pavorit di kalangan mahasiswa, di antaranya artis yang kini terjun ke dunia politik, Giring Ganesha Djumaryo atau lebih dikenal Giring Nidji dari PSI dan Kirana Larasati dari PDIP.

"Selain sudah terkenal, mereka juga lebih mudah diterima kalangan mahasiswa mengingat usianya yang masih muda. Apalagi, sosialisasinya juga cukup masif belakangnya ini," ujar Budi seraya menyebut nama pavorit lainnya, yakni Ratna Adjeng Suminar dan Doni Ukon dari PDIP.

Menurut Budi, nama-nama tersebut menjadi pilihan pavorit karena dipercaya tidak akan melakukan korupsi mengingat latar belakangnya sudah berkecukupan secara materi.

Selain itu, berdasarkan pengalaman, Ratna Adjeng Suminar yang sempat menduduki kursi legislatif juga tidak pernah terbelit kasus korupsi. "Isu korupsi ini masih santer di kalangan mahasiswa. Mereka tidak menginginkan kasus korupsi terus terulang," tandas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9886 seconds (0.1#10.140)