Tiongkok Ingin Bangun Objek Wisata Mirip Disneyland di Jababeka

Jum'at, 07 Desember 2018 - 23:47 WIB
Tiongkok Ingin Bangun Objek Wisata Mirip Disneyland di Jababeka
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu dengan Dubes RRT untuk Indonesia Mr Xiao Qian di Gedung Sate, Jumat (7/12/2018). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Investor asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berkeinginan membangun objek wisata mirip Disneyland di kawasan industri Jababeka dengan nilai investasi hingga Rp3 triliun.

Ketertarikan investor asal Negeri Bambu tersebut terungkap seusai pertemuan Dubes RRT Mr Xiao Qian dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (7/12/2018).

"Ada rencana investasi Rp3 triliun untuk tiga kawasan wisata di Jababeka di Cikarang. Jadi seperti Disneyland, investasinya dari Tiongkok," ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Emil menyambut baik keinginan investor asal RRT tersebut. Pasalnya, pembangunan objek wisata sejalan dengan misinya untuk menjadikan Jabar sebagai provinsi pariwisata terkemuka di Indonesia. "Apalagi, di Jababeka masih ada lahan kosong 1.000 hektare," ujar dia.

Emil yakin, jika rencana tersebut terwujud, pembangunan di provinsi yang dipimpinnya akan semakin pesat yang berujung pada meningkatnya perekonomian masyarakat. "Ini positif, sejalan dengan (misi) Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata," tutur Emil.

Meski begitu, Emil mengakui, rencana tersebut baru sebatas gagasan dan belum berbicara ke arah teknis. "Konsepnya gak tahu, baru niat bisnis saja. Kalau saya sebagai Gubernur wellcome saja," ungkap mantan Wali Kota Bandung ini

Disinggung soal tata ruang Jababeka yang merupakan kawasan industri, Emil menyebut, Jababeka termasuk kawasan multifungsi. Meski didominasi industri, bukan berarti bangunan lain seperti sekolah, rumah, mall, termasuk objek wisata dilarang berdiri di Jababeka. "Disebut cocok tidak cocok setiap wilayah punya kebutuhan dasar, mereka juga butuh piknik," kata Emil.

Dalam kesempatan itu, Emil juga meminta masyarakat tidak alergi terhadap negara lain yang ingin menanamkan investasinya di Jabar selama tujuan akhirnya menyejahterakan masyarakat Jabar.

"Hidup ini bertetangga, hidup ini perlu relasi dari negara. Jangan ada sentimen yang tak perlu. Selama untuk kesejahteraan rakyat Jabar dan caranya baik, saya kira kita tidak usah mengkotak-kotakkan," tandas dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1939 seconds (0.1#10.140)