Trase Cable Car Lembang Tunggu Persetujuan Kemenhub

Rabu, 05 Desember 2018 - 21:50 WIB
Trase Cable Car Lembang Tunggu Persetujuan Kemenhub
Direktur BUMD PT PMgS Denny Ismawan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) Bandung Barat sedang mengajukan perizinan trase/jalur cable car atau kereta gantung di kawasan wisata Lembang ke Kementerian Perhubungan.

Proses ini merupakan bagian dari tahapan yang harus ditempuh terkait rencana pembangunan cable car di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akan menghubungkan sejumlah tempat wisata yang menjadi ikon di Kawasan Bandung Utara (KBU).

"Progres terbarunya, saat ini kami sudah mengajukan tahapan perizinan untuk trase cable car ke pihak provinsi dan juga Kementerian Perhubungan," kata Direktur BUMD PT PMgS Denny Ismawan saat ditemui di Gadobangkong, Ngamprah, KBB, Rabu (5/12/2018).

Menurut Denny, perizinan trase itu menjadi krusial karena jika disetujui maka menjadi starting point dalam melakukan pekerjaan berikutnya salah satunya adalah groundbreaking.

Jika awalnya trase yang akan dibuat dari titik awal objek wisata Farmhouse ke Floating Market lalu The Loudge, namun ada pergeseran titik menjadi Farmhouse-Floating Market-Pasar Panorama Lembang. Trase tersebut akan menjadi awal dan ke depan bisa terintegrasi ke sejumlah kawasan termasuk ke Walini, Cikalong Wetan.

Terkait biaya investasi dari proyek cable car ini, Denny belum menghitung secara rinci karena saat ini masih fokus kepada pembuatan kajian kawasan. Sementara untuk hal-hal teknis belum karena kewenangan pihaknya adalah membuat konsep manajemen sementara pengerjaan fisik dilakukan oleh pihak ketiga.

Sejauh ini BUMD PT PMgS bersama PT Aditya Dharmaputra Persada yang bekerja sama dengan perusahaan asal Austria Dopplemayr mendapatkan kepercayaan untuk merealisasikan cable car di KBB.

"Untuk nilai kebutuhan investasi belum rinci dihitung sampai ke sana, tapi kalau untuk rute Farmhouse-Floating Market-Pasar Panorama Lembang tidak akan lebih dari Rp1 triliun," ujar dia.

Denny menilai perusahaan asal Austria Dopplemayr memiliki pengalaman puluhan tahun dalam membuat cable car. Salah satunya cable car yang ada di pegunungan Alpen, Austria yang keamanannya sangat terjamin. Sehingga dengan latar belakang itu dan rute di kawasan Lembang yang akan dilalui, faktor keamanan dan keselamatan akan menjadi proiritas dalam pembangunannya.

"Pembiayaan pembangunannya tidak menggunakan APBD tapi sepenuhnya ditanggung oleh investor. Nah bagi hasilnya nanti salah satunya dari sektor penjualan tiket," tutur Denny.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menyakini keberadaan cable car akan menjadi salah satu solusi kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan Lembang.

Dia memprediksi untuk membangun cable car dari Farmhouse ke Floating Market membutuhkan biaya sekitar Rp120 miliar, sehingga butuh investor untuk merealisasikannya. "Selain untuk wisata, cable car ini juga untuk mengurangi kendaraan yang masuk ke kawasan Lembang," kata Umbara.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5683 seconds (0.1#10.140)