Proyek Tol Bandung-Tasikmalaya Mulai Dilelang 2019

Senin, 03 Desember 2018 - 19:07 WIB
Proyek Tol Bandung-Tasikmalaya Mulai Dilelang 2019
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memimpin upacara Hari Bakti ke-73 PU di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (3/12/2018). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Setelah studi kelayakan (feasibilty study) selesai dilaksanakan, proyek Tol Bandung-Tasikmalaya yang sebelumnya dinamai Cileunyi-Garut-Tasiklamaya (Cigatas) memasuki babak baru, yakni penetapan lokasi (penlok) dan proses lelang pada 2019 mendatang.

Kabar baik tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono seusai memimpin Upacara Hari Bakti ke-73 Pekerjaan Umum di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (3/12/2018). "Akan ditenderkan di tahun 2019 ini. Penloknya nanti kami ajukan kepada Pak Gubernur," kata Basuki.

Menurut dia, seperti proyek-proyek tol lainnya di Pulau Jawa, proyek Tol Bandung-Tasikmalaya akan menggunakan skema investasi atau Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Pasalnya, kata Basuki, perkembangan ekonomi di Pulau Jawa sudah berkembang pesat. "Untuk jalan tol di Jawa kebanyakan investasi karena kan Jawa ini sudah berkembang," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Basuki juga memastikan, seluruh proyek infrastruktur akan berjalan optimal di tahun 2019. Pihaknya tidak menginginkan adanya proyek infrastruktur yang mangkrak.

"Kami harus memastikan bahwa semua proyek jalan tidak boleh ada yang ditinggalkan tanpa diselesaikan. Lain proyek yang belum selesai dengan proyek yang ditinggalkan," tandas Basuki.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul berharap, di Hari Bakti ke-73 Pekerjaan Umum ini, masyarakat bisa merasakan dampak langsung dari pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemerintah.

Dia pun menginginkan, semakin banyak proyek infrastruktur nasional yang dikerjakan di Jabar. Apalagi, kata Uu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, akan memprioritaskan pembangunan nasional di Jabar pada 2019 mendatang. "Ini sinyal-sinyal bahwa Jabar ada perhatian khusus dalam infrastruktur pembangunan di daerah," ujar Uu.

Uu juga berharap, pembangunan Tol Bandung-Tasikmalaya segera terwujud. Terlebih, arus kendaraan di sepanjang jalur ini kerap kali padat, terutama saat musim libur, seperti libur lebaran dan tahun baru.

Kehadiran Tol Cigatas, tambah Uu, juga sangat penting untuk mendukung distribusi logistik dari kawasan Priangan Timur ke Bandung atau Jakarta. Uu yakin, kehadiran Tol Bandung-Tasikmalaya bisa memangkas ongkos logistik hingga pada akhirnya bisa menekan angka inflasi.

"Seluruh pembangunan yang dilakukan pusat kami dukung karena RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) kami itu sejalan dengan RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional). Tidak bisa berbeda, termasuk pembangunan infrastruktur dan pariwisata di wilayah selatan," pungkasnya.

Diketahui, proyek tol yang diprediksi menyedot biaya hingga Rp8 triliun dan ditargetkan rampung 2023 mendatang itu akan mengambil titik awal di Gedebage, Kota Bandung atau bergeser dari titik semula, yakni Cileunyi untuk menghindari traffic jam.

Sehingga, Tol Bandung-Tasikmalaya atau Cigatas akan mengambil jalur Gedebage-Majalaya-Garut-Kota Tasik-Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, pemerintah pun berencana memperpanjang tol tersebut hingga Ciamis-Banjar-Cilacap dengan predikat anggaran hingga puluhan triliun.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8273 seconds (0.1#10.140)