323 Warga Bandung Barat Terjangkit HIV/AIDS

Sabtu, 01 Desember 2018 - 18:38 WIB
323 Warga Bandung Barat Terjangkit HIV/AIDS
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS KBB Lilly Koesmadiantoro (kanan) memberikan penyuluhan dan pemahaman mengenai bahaya, penyebaran penyakit, dan penanggulangan HIV/AIDS di Desa Batujajar Barat. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Tren penderita dan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan catatan Komisi Penanggulangan AIDS KBB, hingga Juli 2018 tercatat ada 323 penderita HIV/AIDS yang tersebar di sejumlah kecamatan, terbanyak di Padalarang dan Lembang.

"Penderita HIV/AIDS yang tercatat sampai Juli 2018 ada 323 orang. Pelaporan tertinggi di Padalarang dan Lembang itu dalam artian bisa saja mereka adalah warga luar, hanya kebetulan berobat rutinnya ke Padalarang dan Lembang sehingga tercatat dalam database," kata Ketua Komisi Penanggulangan AIDS KBB Lilly Koesmadiantoro kepada SINDOnews, Sabtu (1/12/2018).

Lilly menjelaskan, kenaikan angka itu bisa disebabkan yang tadinya belum diketahui kini terdata. Atau dahuku malu untuk melapor. Setelah adanya pendampingan dari petugas mereka jadi berani terbuka dan melapor. Sementara, penyebab penularannya adalah bisa karena perilaku heteroseksual, seks bebas, atau karena tertular dari perilaku suaminya yang sering berganti-ganti pasangan.

Hal itu tercermin dari meningkatnya penderita HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga. Jika awalnya hanya berada pada angka 14%, kini dari 323 penderita HIV/AIDS di KBB penderita dari kalangan ibu rumah naik menjadi 23%. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan karena mereka harus mendapatkan dampak buruk dari perilaku sang suami yang mencari nafkah di luar KBB dengan waktu berbulan-bulan tidak pulang.

"Bisa jadi karakter dari bapak-bapak urban, yang berbulan-bulan tidak pulang mungkin di sananya 'jajan'. Ini sangat kasihan sekaligus ironis, dan seringkali ibu rumah tangga yang jadi korban kami hadirkan sebagai narasumber dalam berbagai sosialisasi yang kami gelar ke desa-desa," jelas Lilly.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8855 seconds (0.1#10.140)