Ridwan Kamil Buka Pintu Lebar bagi Investor Asal Timur Tengah

Jum'at, 30 November 2018 - 18:50 WIB
Ridwan Kamil Buka Pintu Lebar bagi Investor Asal Timur Tengah
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Duta Besar Yaman untuk Indonesia Abdul Ghani Syamiri, Jumat (30/11/2018). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka peluang seluas-luasnya bagi para investor asal Timur Tengah untuk menanamkan investasinya di Jabar.

Terlebih, dengan visi misi Jabar Juara Lahir Batin yang diusungnya bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, beragam program pembangunan akan dilaksanakan demi terwujudnya visi dan misi tersebut.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menyebutkan, sejumlah proyek infrastruktur akan dibangun di Jabar, di antaranya 8 jalur kereta api baru, 2 bandara baru, 3 pelabuhan baru, 2 kota baru, 10 sampai 20 pusat industri baru dan 5 sampai 8 jalur tol baru.

"Bila hanya mengandalkan dana pemerintah, maka akan tercapai 10% saja. Saya berharap 90%-nya bisa diisi oleh investor, khususnya dari Timur Tengah, jangan hanya dari Asia Timur," ungkap Emil saat bertemu Duta Besar Yaman Untuk Indonesia Dr Abdul Ghani Syamiri di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (30/11/2018).

Emil melanjutkan, provinsi yang dipimpinnya juga memiliki kelebihan karena posisinya dekat dengan Ibu Kota DKI Jakarta. Sehingga, Jabar sangat strategis untuk berinvestasi. Selain provinsi terbesar, kata Emil, Jabar juga diberkahi alam yang indah.

"Kita ada ratusan sungai, pantai, gunung, hutan dan warisan budaya yang sangat kaya. Bahkan, ada pepatah Jabar diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum," tutur Emil.

Karena hal itu pula, dalam lima tahun ke depan, Pemprov Jabar bertekad membangun 27 destinasi wisata baru di 27 kabupaten/kota di Jabar. Emil mempersilakan pengusaha asal Yaman berinvestasi di sektor pariwisata di Jabar.

Tidak hanya itu, kepada Abdul Ghani, Emil juga menyebutkan, sekitar 45 juta warga Jabar adalah muslim. Karenanya, Emil bertekad melahirkan hafidz-hafidz Quran lewat program Satu Desa Satu Hafidz. "Kalau berkenan Yaman bisa membantu mewujudkannya," ucapnya.

Emil menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut dengan melakukan penjajakan kerja sama yang lebih mendalam.

"Jika berkenan kami mohon kedatangan para investor Yaman atau kalau perlu saya bisa berkunjung ke sana untuk penjajakan kerja sama," tandas Emil.

Duta Besar Yaman untuk Indonesia Dr Abdul Ghani Syamiri mengaku tertarik dengan berbagai potensi yang dimiliki Jabar dan berjanji membawa investor asal Yaman untuk menanamkan modalnya di Jabar.

Bahkan, Abdul Ghani yang didampingi sejumlah delegasi itu mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemendagri) RI bahwa pihaknya akan memprioritaskan peluang investasi di Jabar.

"Kami sudah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri RI, kami akan prioritaskan investor kami untuk investasi di Jabar karena potensinya besar," ungkap Abdul Ghani melalui penerjemahnya.

Pihaknya pun mengaku, telah mendengar kabar bahwa Bank Jabar Banten (bank bjb) sebagai BUMD milik Pemprov Jabar membuka peluang untuk investasi dan kerja sama.

"Saya mendengar kabar bahwa bank bjb Syariah membuka peluang untuk investasi, saya ingin jadi investornya," ungkapnya.

Abdul Ghani juga mengaku tertarik dengan program yang ditawarkan Emil, yakni program Satu Desa Satu Hafidz dan program Satu Desa Satu Perusahaan.

"Kami siap membantu merealisasikan Satu Desa Satu Hafidz karena kami sudah bepengalaman," tegasnya.

Oleh karenanya, dia mengharapkan proposal dan informasi yang menyeluruh tentang potensi dan peluang investasi di Jabar, termasuk proyek-proyek infrastruktur yang akan disampaikan kepada investor Yaman.

Ridwan Kamil Buka Pintu Lebar bagi Investor Asal Timur Tengah
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5321 seconds (0.1#10.140)