Ridwan Kamil Minta Guru Tingkatkan Kompetensi Profesionalisme

Senin, 26 November 2018 - 12:48 WIB
Ridwan Kamil Minta Guru Tingkatkan Kompetensi Profesionalisme
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin Upacara Peringatan Hari Guru Nasional ke-73 di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (26/11/2018). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta para guru di Jabar mampu meningkatkan kompetensi profesionalismenya seiring hadirnya era Revolusi Industri 4.0, agar mampu mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing.

"Para guru harus mampu memberikan kesiapan pada generasi didiknya dalam menghadapi persaingan yang semakin digital," pinta gubernur yang akrab disapa Emil ini saat memimpin Upacara Peringatan Hari Guru Nasional ke-73 di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (26/11/2018).

Karena itu, lanjut Emil, para guru juga harus mampu meningkatkan kompetensinya, khususnya dalam penguasaan teknologi informasi (TI), agar para guru di Jabar melek digital.

Meneruskan pesan Menteri Pendidikan, lanjut Emil, para guru juga harus memiliki jiwa korsa sesama guru. Sehingga, guru-guru di Jabar mampu mengombinasikan peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan kekuatan sosial di antara para guru.

"Dengan begitu, insya Allah kualitas generasi baru kita mampu bersaing dengan generasi di negara-negara yang lebih maju," tegas Emil.

Dalam kesempatan itu, Emil juga menyatakan, peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik menjadi salah satu visi Pemprov Jabar di bawah kepemimpinannya.

Disinggung soal guru honorer, Emil mengatakan, ada hal yang harus digarisbawahi terkait keberadaan guru honorer, salah satunya standar seleksi yang berbeda-beda yang membuat kompetensi guru honorer berbeda-beda dan jumlahnya di setiap sekolah tidak sama.

Bahkan, Emil menyebut, hal itu pula yang menjadi sumber masalah terkait guru honorer, khususnya dalam peningkatan kesejahteraannya.

"Mudah-mudahan dengan perbaikan di 2019, kita bisa meningkatkan kesejahteraan guru honorer lebih maksimal," harap Emil.

Emil juga menegaskan, pada dasarnya, kesejahteraan guru honorer maupun guru bersatus pegawai negeri sipil (PNS) tidak bisa mengandalkan APBD. Karena itu, Emil mengaku telah menyiapkan cara lain untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, salah satunya lewat kerja sama dengan pihak-pihak lain.

"Kalau semua berharap dari APBD ya uangnya itu habis hanya untuk membayar honor," tandas Emil.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2579 seconds (0.1#10.140)