Cegah Dekadensi Moral, Jabar Luncurkan Progam Ajengan Masuk Sekolah

Kamis, 22 November 2018 - 18:52 WIB
Cegah Dekadensi Moral, Jabar Luncurkan Progam Ajengan Masuk Sekolah
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyosialisasikan program Ajengan Masuk Sekolah, Kamis (22/11/2018). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar meluncurkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) untuk mewujudkan visi misi Jabar Juara Lahir Batin.

Program AMS bertujuan untuk memperkuat karakter generasi muda melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) lewat kolaborasi antara guru PAI di sekolah dengan para ajengan (ustaz), khususnya yang berasal dari pondok pesantren di Jabar.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya tak menginginkan dekadensi moral dialami generasi muda di Jabar. Menurut Uu, penguatan pembelajaran pendidikan agama di sekolah-sekolah menjadi salah satu solusinya.

"Solusi yang kami lakukan adalah memberikan pendidikan agama terhadap anak remaja usia puber. Kenapa mereka dekadensi moral? Karena mereka dangkal dalam aqidahnya," ungkap Uu dalam sosialisasi program AMS di Kantor Disdik Jabar, Jalan Dr Radjiman, Kota Bandung, Kamis (22/11/2018).

Uu mengemukakan, program yang akan mulai diterapkan 2019 mendatang itu merupakan program pendidikan yang sejalan dengan Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dimana pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan peserta didik.

"Nawacitanya Pak Jokowi adalah pendidikan karakter dan revolusi mental, visi misi Jawa Barat yang dibawa kami dan Kang Emil (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) adalah Jawa Barat juara dunia akhirat, juara lahir batin," terang Uu.

Uu pun berharap, program AMS bisa menjawab kekhawatiran para orang tua yang resah dengan kondisi saat ini dimana moralitas menjadi barang yang sangat berharga. Uu menegaskan, kini, memiliki anak dengan budi pekerti yang baik merupakan harta yang tak ternilai.

"Kami yakin orang tua akan memiliki harta yang tidak ternilai, moal tiasa dibayar ku artos (tidak akan bisa dibayar oleh uang) kalau memiliki anak yang budi pekertinya hebat, memiliki akhlaqul karimah," tandas Uu.

Senada dengan Uu, Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi mengatakan, program AMS bertujuan untuk memperkuat program pendidikan nasional dan karakter generasi muda di Jabar lewat kolaborasi antara ajengan atau pondok pesantren di SMA/SMK dan SLB yang kini berada dalam naungan Pemprov Jabar.

"Program ini pun sejalan dengan penguatan pendidikan karakter yang dicanangkan oleh Presiden melalui Perpresnya (Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017), agar pendidikan nasional mendapatkan penguatan, agar generasi kita berkarakter dan salah satu karakter itu adalah nilai-nilai keagamaan," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1837 seconds (0.1#10.140)