Ketum PBNU: Selama Tidak Ada Provokasi, Bangsa Indonesia Cinta Persaudaraan

Rabu, 21 November 2018 - 15:56 WIB
Ketum PBNU: Selama Tidak Ada Provokasi, Bangsa Indonesia Cinta Persaudaraan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (batik biru) saat menghadiri pelantikan PCNU Kabupaten Majalengka dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Seiring masuknya tahun politik, karakter asli dari bangsa Indonesia yang ramah dinilai mulai terkikis. Namun, hal tersebut tidak terlepas dari adanya provokasi yang diembuskan sebagian kalangan.

"Selama tidak ada yang memprovokasi, bangsa Indonesia cinta persaudaraan. (Indonesia) Bukan bangsa radikal, beda dengan Timur Tengah, tetapi kalau ada yang memprovokasi, ada uangnya lagi, itu (bisa berubah). (sekarang) Mulai (marak provokasi)," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat menghadiri pelantikan PCNU Kabupaten Majalengka dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Darul Atqy, Desa Sindangkerta, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Rabu (21/11/2018).

Dia menegaskan, sebagai hajatan rakyat, pesta demokrasi sudah seharusnya dihadapi dengan suasana penuh kedamaian. Namun, jelas dia, lantaran aksi pihak-pihak tertentu, membuat suasana menjelang pesta demokrasi itu menghangat.

"Seharusnya berlangsung dengan aman, damai, nyaman, dangdutan. Nggak layak kalau bermusuhan, ini pesta kita kok. Sebenarnya, kultur bangsa Indonesia bangsa yang ramah, yang tidak mau keras, tetapi kalau itu ada yang ngomporin, ada yang provokasi, (maka) terjadi panas," tegas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3330 seconds (0.1#10.140)