Bangun Jabar, Ridwan Kamil Optimalkan Dana CSR BUMN

Rabu, 21 November 2018 - 15:32 WIB
Bangun Jabar, Ridwan Kamil Optimalkan Dana CSR BUMN
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berfoto bersama pimpinan BUMN seusai pembentukan Forum BUMN. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merangkul Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung program-program pembangunan di provinsi yang dipimpinnya.

Terobosan baru tersebut dilakukan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dengan cara mengumpulkan BUMN-BUMN di Jabar dalam Forum BUMN. Melalui forum tersebut, program Pemprov Jabar akan bersinergi dengan program corporate social responsibility (CSR) BUMN.

"Keuntungannya nanti mereka tidak membelanjakan CSR-nya sendiri-sendiri, tetapi ngobrol dulu dengan forum supaya jangan asal habis anggaran, tapi tidak efektif," papar Emil seusai pembentukan Forum BUMN di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/11/2018).

Menurut Emil, pembentukan Forum BUMN merupakan tindak lanjut pembicaraannya dengan Menteri Negara BUMN Rini Soemarno. Dengan hadirnya forum tersebut, kata Emil, BUMN di Jabar akan bersatu padu membantu pembangunan di Jabar.

"Forum BUMN Jawa Barat hasil lobi saya ke Menteri BUMN Bu Rini Soemarno, agar semua BUMN yang kantor pusatnya di Jawa Barat dan semua BUMN yang punya proyek di Jawa Barat bersatu," katanya seraya menyebutkan, terdapat sekitar 30 BUMN yang berkantor pusat dan melaksanakan proyeknya di Jabar.

Setelah pembentukan Forum BUMN ini, lanjut Emil, pihaknya akan melaksanakan lelang berbagai program pembangunan di Jabar untuk dikerjakan dengan bantuan dana CSR BUMN tersebut.

"Misal dari kami ada 150 program, siapa yang mau ngambil program, misalnya program Satu Desa Satu Hafidz ternyata itu diambil oleh BNI Syariah," sebutnya.

Emil menjelaskan, pembentukan Forum BUMN juga menjadi perwujudan teori pentahelix, yakni pembangunan tidak harus selalu mengandalkan dana APBD. Lewat forum ini pula, dirinya berharap seluruh BUMN di Jabar kompak membangun Jabar.

Emil menambahkan, terobosannya itu pun sejalan dengan era birokrasi dinamis yang tengah diterapkannya saat ini bahwa pembangunan tidak hanya harus dilakukan oleh pemerintah.

"Dengan forum ini, insya Allah (pembangunan) Jawa Barat berhasil. Inilah teori membangun tidak harus dengan APBD, tetapi dengan teori pentahelix. ABGCM, yaitu Academy, Bussiness, Government, Community, dan Media," tandas Emil.

Sementara itu, Deputi Argo dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengapresiasi pembentukan Forum BUMN. Menurutnya, dengan adanya forum ini, program-program BUMN akan lebih teratur dan sejalan dengan program pembangunan yang dilaksanakan Pemprov Jabar. "Saya pikir ini luar biasa dan kita support program ini," ujarnya.

Disinggung soal dana CSR yang akan dikucurkan untuk membantu pembangunan di Jabar, Wahyu mengaku belum tahu pasti. Sebab, saat ini pihaknya baru sebatas membicarakan soal ide dan gagasan.

"Untuk masalah teknis nanti akan di-follow up, ada lelang program. Nanti ketahuan siapa yang bisa inline dengan program Pak Gubernur," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0553 seconds (0.1#10.140)