Angin Kencang Terjang Bandung Barat, Terparah di Desa Cimerang

Rabu, 21 November 2018 - 15:03 WIB
Angin Kencang Terjang Bandung Barat, Terparah di Desa Cimerang
Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah tempat di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dalam beberapa hari terakhir. Terparah terjadi di Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, sehingga mengakibatkan sebanyak 186 rumah warga porak-poranda.

"Hasil inventarisasi data yang masuk ke kami, bencana angin kencang itu dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan. Namun yang paling parah terjadi di Desa Cimerang yang menghantam 186 rumah dengan kategori kerusakan berat, sedang, dan ringan," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo, Rabu (21/11/2018).

Pihaknya mencatat ada sebanyak delapan kerusakan akibat bencana hujan yang disertai angin kencang di Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Senin (19/11/2018) sore. Rumah warga yang rusak sedang ada 31, rusak berat 8, dan rusak ringan 147 rumah. Rumah rusak berat seperti milik Mery (33) terdapat empat jiwa, Kartono (34) tiga jiwa, Ujang (49) tiga jiwa, Yayan (35) tiga jiwa, Ade (35) lima jiwa, Atep (33) dua jiwa, Mimin (69) enam jiwa, dan Ika (30) tiga jiwa.

"Kami sudah inventarisasi kerusakan-kerusakannya. Nanti akan ada bantuan stimulan, dalam bentuk uang," ucapnya.

Desa Cimerang menjadi yang terparah terkena bencana angin kencang karena kondisi geografisnya yang relatif rata. Pihaknya meminta agar warga waspada dan berhati-hati karena saat ini hujan setiap hari turun dengan intensitas tinggi. Perubahan cuaca yang tiba-tiba dari panas ke hujan disertai embusan angin kencang berpotensi mengakibatkan pohon-pohon tumbang.

"Di beberapa desa juga ada laporan pohon tumbang, meski tidak ada korban jiwa tapi beberapa rumah warga rusak tertimpa batang pohon," tuturnya.

Sementara itu, warga korban terdampak angin puting beliung mengaku masih trauma dan khawatir kejadian serupa akan terjadi lagi. Seperti dituturkan Widawati (36), warga Kampung Cimerang RT 1/6, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, suasana saat kejadian begitu mencekam karena suasana gelap. Tidak hanya itu, terlihat juga butiran es dan suara petir yang saling bersahutan selama sekitar 15 menit.

"Angin berembus kencang dengan terdengar suara petir dan kondisi gelap. Saya dan keluarga ketakutan dan hanya berlindung di dalam rumah walaupun genteng rumah sudah ada yang beterbangan," tuturnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4445 seconds (0.1#10.140)