Waspadai Potensi Hujan Ekstrem dan Angin Kencang di Jabar

Rabu, 21 November 2018 - 12:31 WIB
Waspadai Potensi Hujan Ekstrem dan Angin Kencang di Jabar
Foto/Dok SINDO
A A A
BANDUNG - Masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan ekstrem disertai angin kencang di beberapa wilayah di Jawa Barat. Selain karena masuk musim penghujan, cuaca yang cukup panas dalam beberapa hari terakhir juga menimbulkan terbentuknya awan cumulonimbus (Cb).

Peneliti Cuaca dan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin mengatakan, masyarakat agar waspada bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu terjadi akibat siklus iklim yang terjadi dalam waktu beberapa hari terakhir.

"Memang pada saat ini wilayah Bandung maupun Jabar berada pada periode musim hujan. Perkiraan kami, awal musim hujan secara umum terjadi di bulan Oktober hingga November 2018 ini," jelas Muhamad Iid, Rabu (21/11/2018).

Menurut dia, potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi bila didukung oleh kondisi yang cukup lembap. Hal itu bisa terjadi bila ada pemanasan lokal yang cukup kuat sehingga terbentuk awan cumulonimbus(Cb). Awan itu, kata dia, bisa menjulang hingga di atas 10 km di atas permukaan laut.

Kondisi panas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir terakhir juga berkontribusi terhadap terbentuknya awan. Panas menyengat akhir-akhir ini, kata dia, terjadi karena ada gangguan cuaca skala pendek berupa adanya siklon tropis Gaja di Teluk Benggala dan siklon tropis Bouchra di Samudera Hindia.

"Akibat adanya gangguan ini dalam beberapa hari ke belakang ada penurunan curah hujan. Karena massa udara berpindah ke wilayah yang ada gangguan siklon tropis tersebut," beber dia.

Hujan deras yang terjadi di Padalarang beberapa hari lalu, kata dia, juga dikarenakan adanya pembentukan awan cumulonimbus yang cukup kuat dalam skala lokal. Sehingga, cuaca yang terjadi berupa hujan lebat disertai angin kencang maupun angin puting beliung.

"Tapi tidak semua keberadaan awan Cb bisa berpotensi menimbulkan angin puting beliung. Tetapi masyarakat diimbau untuk waspada terhadap peningkatan curah hujan dan bencana hidrometeorologis seperti genangan, potensi banjir," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6688 seconds (0.1#10.140)