Kampung KB Mandiri Magot Sukses Lahirkan Inovasi Ekonomi Keluarga

Rabu, 21 November 2018 - 11:55 WIB
Kampung KB Mandiri Magot Sukses Lahirkan Inovasi Ekonomi Keluarga
Seksi Perlindungan Pokja Kampung KB Mandiri Magot Ani Nuraini (kiri) memaparkan beragam inovasi di Kampung KB Mandiri Magot. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
CIAMIS - Kampung KB Mandiri Gotong Royong (Magot) di Dusun Pasir Peuteuy, Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sukses melahirkan beragam inovasi, terutama dalam bidang ekonomi sebagai perwujudan ketahanan keluarga.

Sesuai namanya, Kampung KB Mandiri Magot yang berdiri awal 2018 itu merupakan Kampung KB yang mandiri, yang dibentuk atas inisiatif dan partisipasi masyarakat. Pemerintah daerah sebatas membantu penguatan kelembagaan dan pembinaan .

Meski terbangun secara mandiri, semangat dan motivasi masyarakat Kampung KB Mandiri Magot untuk meraih kehidupan yang lebih baik patut diacungi jempol. Selain sukses melaksanakan program KB, mereka juga berhasil mengaplikasikan program-program pembangunan secara terpadu dan terintegrasi.

Keberhasilan tersebut terlihat pada beraneka ragam inovasi yang terlahir dari pemikiran mereka, terutama dalam bidang ekonomi sebagai perwujudan salah satu dari delapan fungsi keluarga secara utuh.

Seksi Perlindungan Pokja Kampung KB Mandiri Magot Ani Nuraini menuturkan, selain tengah mengembangkan budidaya maggot untuk menambah penghasilan keluarga, Kampung KB Mandiri Magot juga memiliki beragam inovasi yang sudah menghasilkan manfaat bagi masyarakat.

Beragam inovasi itu di antaranya pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman produktif dan apotek hidup. Selain itu, ada juga program bank sampah organik maupun anorganik.

"Masyarakat bisa menjual sampah anorganiknya yang dihargai Rp1.500 per kilogram, sementara sampah organik dihargai Rp100 per kilogram," sebut Ani dalam perbincangan di Kampung KB Mandiri Magot, belum lama ini.

Program terbaru, lanjut Ani, dinamai Selingkuh. Namun, jangan salah paham, Selingkuh di sini kepanjangan Selamatkan Lingkungan Hidup dengan misinya, yakni Harum Virus atau halaman dirumat (dirawat), pipir diurus (halaman belakang dipelihara).

"Kita akan launching program baru ini awal Desember (2018) nanti. Kita akan bagikan 6.000 bibit pohon tomat untuk satu dusun. Setiap warga mendapat 10-15 bibit pohon tomat yang akan mereka rawat di halaman depan dan belakang rumahnya hingga panen yang hasilnya nanti akan ditampung di bank sayur," papar Ani.

Tidak hanya inovasi di bidang ekonomi, Kampung KB Mandiri Magot juga memiliki program-program lainnya yang sejalan dengan delapan fungsi keluarga yang meliputi bidang agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, hingga pelestarian lingkungan.

Di antaranya, program Garis atau Gerakan Infak Sodaqoh Seratus Hari untuk mendanai kegiatan keagamaan. Lewat program tersebut, masyarakat diwajibkan mengumpulkan uang Rp100 per hari yang dikumpulkan di Ketua RT-nya masing-masing.

"Sementara di bidang kesehatan, kami memiliki program senam sehat bagi kalangan dewasa dan lansia serta remaja. Sedangkan di bidang kesenian, kami memiliki program kesenian angklung dan rebana bagi semua kalangan, dan lainnya," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6527 seconds (0.1#10.140)