Produk Fesyen Bandung Ini Laris Manis di Banjarmasin

Senin, 19 November 2018 - 18:07 WIB
Produk Fesyen Bandung Ini Laris Manis di Banjarmasin
Owner dan manajemen Shararea saat memperkenalkan brand baru Mimiti di Intercontinental Hotel, Bandung, Senin (19/11/2018). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Shararea, produk fesyen asal Kota Bandung, ternyata paling banyak diminati konsumen asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Transaksinya pun cukup besar, mencapai ratusan juta rupiah.

Owner Shararea Heni Hendarsih mengatakan, selama lima tahun, brand Shararea menjual produk fesyen ke pasar KotaBanjarmasin, Kalimantan Selatandan memberi andil cukup besar terhadap penjualansebesar hampir 70% dari total pendapatan Shararea.

“Pasar di sana cukup bagus, kontribusinya 70% dari total pasar kami. Rate harga produk yang kami tawarkan minimal Rp400.000 untuk satu picis,” kata Heni di sela-sela launching second brand Mimiti di Intercontinental Hotel, Dago Pakar, Bandung, Senin (19/11/2018).

Walaupun mayoritas pemasaran ada di Banjarmasin, namun produknya telah tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini ada sekitar 35 reseller dari berbagai daerah. Seperti Pekan Baru, Solo, Gresik, Aceh, dan lainnya.

Dia mengemukakan, saat ini kapasitas produksi Shararea tembus 16.000 picis. Naik tiga kali lipat dari 2016 lalu yang hanya sekitar 5.000 picis. Sararea sendiri telah berdiri lima tahun lalu.

Namun pengelolaan secara profesional baru dilakukan sejak Agustus 2017. Saat ini, perusahaannya telah memiliki 85 karyawan.

Ke depan, lahirnya seconds brand Mimiti, kapasitas produksi Shararea diharapkan naik signifikan. Mimiti nantinya akan membidik segmen menengah bagi mereka yang atraktif dan aktif.

Produknya pun didesain casual. Berbeda dengan pendahulunya Sararea yang membidik segmen atas. Sararea sendiri selama ini fokus produk syar'i.

“Kalau Shararea biasanya dipakai harian. Misalnya untuk acara dan arisan. Dan ini produk pakaian muslim. Tapi kalau Mimiti lebih ke produk casual untuk semua. Tidak mesti syari. Dari sisi harga juga terjangkau. Untuk brand ini, kami berharap lebih banyak di Bandung,” ujar dia.

GM Shararea Aries Kusuma Nugraha mengaku, pihaknya optimistis produk fesyen masih berpeluang tumbuh. Dia pun masih melihat adanya curuk dari produk fesyen ini.

“Untuk meningkatkan penjualan, tahun depan kami menargetkan menambah reseller. Targetnya ada 100 reseller di 2019,” pungkas Aries.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5331 seconds (0.1#10.140)