Gong Sekati Dicuci, Ratusan Warga Berebut Airnya

Minggu, 18 November 2018 - 16:38 WIB
Gong Sekati Dicuci, Ratusan Warga Berebut Airnya
Warga berebut air bekas cucian gong sekati dan gamelan peninggalan Sunan Gunung Djati. Foto/MNC News/Toiskandar
A A A
CIREBON - Keraton Kanoman, Kota Cirebon menggelar ritual pencucian gong sekati dan gamelan peninggalan Sunan Gunung Djati, di Langgar Alit, Keraton Kanoman, Sabtu (17/11/2018) siang.

Setelah ritual pencucian benda pusaka itu selesai, ratusan warga dari berbagai daerah berebut untuk mendapatkan air bekas cucian tersebut. Khawatir tak kebagian, mereka saling berdesakan untuk mengambil air bekas cucian gong.

Akibatnya, tak sedikit dari warga yang harus tertindih dan terdesak di antara warga lain yang berusaha mendapatkan air campuran abu dan kembang setaman tersebut. Mereka yakin, air tersebut membawa berkah bagi kehidupan, kesehatan, dan membuat tanaman padinya subur.

Dalam ritual itu, empat gong besar, dua set gamelan, dan kenong dicuci. Alat musik tradisional itu akan dimainkan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tak hanya di lokasi pencucian gong yang telah berusia ratusan tahun, kericuhan juga terjadi di dekat sumur, tempat air yang digunakan untuk mencuci benda pusaka itu. Warga yang telah membawa jeriken dan ember berusaha mengambil air dari sumur itu.

“Upacara adat ini digelar setahun sekali. Kami yakin air bekas cucian gong sekati membawa berkah,” kata Juniah, warga yang ikut berebut air.

Juru bicara Keraton Kanoman Ratu Raja Arimbi mengatakan, tradisi pencucian gong sekati ini, dipimpin oleh Sultan Keraton Kanoman Pengeran Raja Mohammad Khodiran.

Gamelan tersebut, ujar Ratu Raja Arimbi, dicuci dengan air khusus campuran abu dan kembang tujuh rupa. Kemudian gamelan dibersihkan dengan menggunakan serabut kelapa dan batu bata merah yang dihaluskan.

“Pencucian gong sekati atau yang dikenal dengan pelal alit ini merupakan rangkaian tradisi peringatan maulud yang digelar Keraton Kanoman,” kata Ratu Raja Arimbi.

Gong Sekati Dicuci, Ratusan Warga Berebut Airnya
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7670 seconds (0.1#10.140)