Mayoritas Masyarakat Belum Tahu Cara Kelola Uang

Kamis, 15 November 2018 - 15:02 WIB
Mayoritas Masyarakat Belum Tahu Cara Kelola Uang
Manajemen Bhinneka Life, perwakilan OJK, dan SMAN 10, saat penyerahan secara simbolis buku Mengenal Otoritas Jasa Keuangan & Industri Jasa Keuangan di SMA 10 Bandung, Jalan Cikutra, Kamis (15/11/2018). Foto/ SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Masyarakat dinilai lebih tahu bagaimana menghabiskan uang, ketimbang mengelolanya secara benar. Hal itu dibuktikan dengan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap asuransi.

Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor Regional 2 Jawa Barat OJK Riwin Mirhadi mengatakan, angka literasi keuangan masyarakat Indonesia masih sangat kecil. Dia mencontohkan, masyarakat yang mempunyai rekening baru 67% dari total populasi. Sayangnya, dari jumlah itu, tidak semua paham atas rekening itu.

Edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan keuangan, kata dia, penting dilakukan agar masyarakat bisa melakukan pengelolaan keuangan untuk masa depan. "Ternyata, tidak ada belajaran bagaimana mengelola uang. Yang kita tahu bagaimana membelanjakan uang itu," kata Riwin pada acara edukasi bagi guru ekonomi tingkat SMA se-Jabar bersama Bhinneka Life di SMA 10 Bandung, Jalan Cikutra, Kamis (15/11/2018).
Mayoritas Masyarakat Belum Tahu Cara Kelola Uang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 %. Angka itu turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 %. Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi.

Hal itu selaras dengan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5% masyarakat yang memiliki asuransi.

Sementara itu, Direktur SDM & Umum Bhinneka Life Rully Safari mengatakan, edukasi bagi puluhan guru ekonomi ini sebagai bentuk komitmen perusahaannya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perencanaan keuangan.

Menurut dia, guru mempunyai peran penting sebagai pendidik generasi masa depan. Sehingga, mengajak peran serta para guru mata pelajaran ekonomi merupakan langkah strategis dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi perencanaan keuangan. Para guru diharapkan dapat menyebarluaskan materi literasi kepada para peserta didiknya.

"Harapannya, para guru menyalurkan ilmu pengelolaan keuangan kepada siswa. Sehingga sejak dini mereka memiliki pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan terencana. Karena memang banyak yang belum mengerti bagaimana cara mengelola kekurangan," ujarnya.

Rully menjelaskan, acara yang digelar PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) tak hanya kali ini digelar. Sebelumnya, Bhinneka Life melakukan kegiatan serupa bagi para guru ekonomi di Yogyakarta, Bukittinggi, dan Surabaya. Hingga akhir 2018, Bhinneka Life merencanakan melakukan kegiatan literasi perencanaan keuangan di dua kota berikutnya, yaitu Semarang dan Kediri.

"Kegiatan ini juga bentuk komitmen. Kami ikut memeriahkan perayaan Insurance Day 2018 yang akan dipusatkan di Kota Bandung. Kami memulai dengan memberikan literasi perencanaan keuangan bagi lebih dari 50 orang guru mata pelajaran ekonomi," katanya.

Pada kesempatan itu, Bhinneka Life juga menyerahkan sumbangan Buku Mengenal Otoritas Jasa Keuangan & Industri Jasa Keuangan kepada SMA Negeri 10 Bandung. Buku itu juga dibagikan kepada seluruh peserta literasi.

***
Manajemen Bhinneka Life, perwakilan OJK, dan SMAN 10, saat penyerahan secara simbolis buku Mengenal Otoritas Jasa Keuangan & Industri Jasa Keuangan di SMA 10 Bandung, Jalan Cikutra, Kamis (15/11/2018). Foto/ SINDOnews/Arif Budianto
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0041 seconds (0.1#10.140)