Pemilu 2019, Bisnis Percetakan Dipastikan Garap Proyek Triliunan Rupiah

Rabu, 14 November 2018 - 18:43 WIB
Pemilu 2019, Bisnis Percetakan Dipastikan Garap Proyek Triliunan Rupiah
Pembukaan Roadshow Seminar Prospek Bisnis Cetak Digital Kreatif di Indonesia di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Pemilihan Presiden-WakilPresiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 mendatang dipastikan bakal meningkatkan omzet bisnis percetakan. Proyek senilai triliunan rupiah dipastikan bakal terjadi pada sektor ini.

Bisnis percetakan di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya Pertumbuhan penerbitan meningkat 14.9% (2017), industri packaging naik 13,2% dan periklanan naik 12,1%.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Jabar Dedy Firmansyah mengatakan, akhir tahun 2018 hingga awal 2019 bisnis percetakan dipastikan bakal menerima banyak order pemilu.

Diperkirakan bakal ada 1 miliar lembar cetakan yang bakal dipesan. Pesanan dalam bentuk kartu suara, media kampanye legislatif dan pilpres, serta pemesanan kaus partai.

“November 2018 hingga Maret 2019 percetakan bakal panen. Ada sekitar satu miliar cetakan. Itu hikmah. Kami berharap, di Jabar akan banyak yang mendapat order ini,” jelas Dedy pada acara Roadshow Seminar Prospek Bisnis Cetak Digital Kreatif di Indonesia di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).

Anggota PPGI Jabar, kata dia, saat ini sudah mulai melakukan persiapan untuk mengikuti sejumlah proyek pemilu. Misalnya membuat konsorsium yang anggotanya pengusaha percetakan untuk mengikuti lelang di LPSE.

Potensi bisnis percetakan, diperkirakan akan terus meningkatkan. Sejumlah data menyebut, potensi sektor fesyen diperkirakan mencapai Rp216 triliun. Dari potensi itu, sektor percetakan diperkirakan akan terimbas. Banyak fesyen yang memanfaatkan grafika sebagai elemen pendukung.

Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Grafika dan Informatika Bambang Rohyadi mengatakan, perkembangan digital sangat tinggi di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan dan peluang bagi pengusaha. Namun untuk menghadapi itu, kuncinya adalah inisiatif, kolaborasi, dan kreatif.

“Kami selalu fokus menciptakan wirausaha baru. Bagaimana sektor ini juga bisa menciptakan wirausaha baru. Apalagi, sebenarnya potensi grafika di Jabar sangat tinggi. Ini tulang punggung percetakan. 800 percetakan ada di Jabar, belum termasuk pemula,” kata dia.

Sementara itu, seminar yang menghadirkan para pengusaha percetakan di Jabar ini digelar untuk edukasi masyarakat. PT Kreasinusa selaku penyedia solusi bisnis cetak digital sublimasi dengan merek printer Primejet hadir untuk memberikan solusi cerdas bisnis cetak digital kreatif sublimasi di Indonesia.

Percetakan sublimasi adalah teknologi cetak dengan menggunakan tinta yang sensitif panas. Tinta ini berubah menjadi gas dibawah pengaruh panas di atas beragam media. Media yang paling umum digunakan adalah Polyester.

“Bisnis cetak kreatif sublimasi memiliki pasar yang luas dan banyak dibutuhkan terutama di era transformasi dan pesta demokrasi saat ini. Dengan teknologi sublimasi, banyak aplikasi dan produk kreatif yang bisa diciptakan.

Seperti untuk produk fesyen, apparel, interior, hingga industri kreatif gift and souvenirs. Peluangnya masih besar dan akan terus berkembang," kata ahli cetak digital kreatif di Indonesia Rudy Dermawan Muliadi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7991 seconds (0.1#10.140)