Pemprov Jabar Genjot Inovasi Bidang Kesehatan

Senin, 12 November 2018 - 22:01 WIB
Pemprov Jabar Genjot Inovasi Bidang Kesehatan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi istri Atalia Prartya berfoto bersama dengan penerima penghargaan seusai Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (11/11/2018). Foto Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak masyarakat kembali menguatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Pasalnya, upaya preventif dinilai lebih utama dibanding kuratif dan rehabilitatif.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Jabar, Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, Pemprov Jabar akan melahirkan berbagai inovasi di bidang kesehatan, seperti program Layat Rawat yang akan dimulai di Kota Cirebon pada Rabu 14 November 2018 lusa.

Menurut Emil, pelayanan kesehatan ini dikhususkan bagi masyarakat menengah ke bawah yang kesulitan mengakses puskesmas atau rumah sakit. Nantinya, mereka akan didatangi langsung oleh dokter-dokter untuk diperiksa kesehatannya.

"Selain itu, rencananya kita ada program Zero Stunting, tanggal 18 November 2018 kita mulai. Intinya, dalam lima tahun kita ingin stunting (tumbuh kerdil) hilang dalam dunia kesehatan di Jawa Barat," kata Emil seusai memimpin Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/11/18).

Program lainnya, ujar Emil, Pemprov Jabar akan menghadirkan rumah sakit-rumah sakit di kecamatan tanpa harus mengandalkan APBD. Emil mencontohkan, di Bogor, ada rumah sakit yang dibangun dari dana zakat dan wakaf. "Juga ada program Bis Puskesmas yang sedang kami canggihkan sehingga bisa melakukan perawatan dan tindakan medis di desa-desa," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Emil menuturkan, pihaknya siap menduplikasi program kesehatan di kabupaten/kota yang dinilainya bagus. Bahkan, Emil pun siap menjadikannya sebagai standar program kesehatan di Jabar. "Semua dilakukan agar derajat kesehatan masyarakat Jabar meningkat," tutur Emil.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinas) Jabar Dodo Suhendar menambahkan, Pemprov Jabar akan berupaya keras menekan kasus stunting. Dia menyebutkan, saat ini, jumlah penderita stunting di Jabar mencapai 29,2 persen dari total jumlah balita di Jabar. Namun, Dodo mengaku belum mengetahui angka pastinya. "Yang pasti jumlahnya di bawah angka nasional, nasional kan 30 persen," kata Dodo.

Meski begitu, Dodo mengakui, jumlah penderita stunting mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Oleh karenanya, tegas Dodo, Pemprov Jabar menaruh perhatian besar terhadap penanganan stunting di Jabar.

"Paling banyak penderita stunting berada di Garut. Penyebabnya 30 persen diakibatkan faktor medis, sedangkan 70 persennya faktor di luar kesehatan, seperti lingkungan," tandas dia.

Dalam Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 itu, Pemprov Jabar juga memberi sejumlah penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota dan perorangan yang dinilai berhasil dalam program peningkatan pelayanan kesehatan.

Pemprov Jabar Genjot Inovasi Bidang Kesehatan
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6208 seconds (0.1#10.140)