Forum Tunanetra Menggugat Tuntut Cawapres Ma'ruf Amin Minta Maaf

Senin, 12 November 2018 - 16:09 WIB
Forum Tunanetra Menggugat Tuntut Cawapres Maruf Amin Minta Maaf
Sekretaris Forum Tunanetra Menggugat Yudi Yusfar. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Forum Tunanetra Menggugat menuntut Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin meminta maaf kepada seluruh penyandang tunanetra se-Indonesia atas pernyataan yang menyinggung mereka.

Pernyataan cawapres Ma'ruf Amin yang dinilai mendiskreditkan kalangan disabilitas untuk menyindir pihak-pihak yang selalu mengkritik dan mendiskreditkan prestasi Presiden Joko Widodo itu disampaikan Ma'ruf dalam acara peresmian posko dan deklarasi relawan Barisan Nusantara (Barnus) di kawasan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).

Sekretaris Forum Tunanetra Menggugat Yudi Yusfar mengatakan, pernyataan Ma'ruf Amin itu sangat tendensius dan mendiskreditkan kaum tunanetra. Sebanyak 23 organisasi tunanetra se-Indonesia merasa terganggu dengan pernyataan itu.

Karenanya, kata Yudi, Forum Tunanetra Menggugat menuntut cawapres KH Ma'ruf Amin meminta maaf secara terbuka selambat-lambatnya dalam waktu 10 hari sejak hari ini, Senin 12 November 2018. Jika tak juga meminta maaf, mereka akan melakukan langkah-langkah yang lebih berarti dan signifikan.

Pihaknya sangat menyesalkan statement KH Ma'ruf Amin karena dapat menimbulkan konotasi yang negatif dari masyarakat terhadap penyandang disabilitas, khususnya kalangan tunanetra dan tunarungu.

"Karena itu, kami meminta KH Ma'ruf Amin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada kaum disabilitas netra dan rungu atau wicara atas ucapan tersebut. Sebab, menimbulkan keresahan di kalangan disabilitas," kata Yudi didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yayat Ruhiyat dan Koordinator Forum Tunanetra Menggugat Hendra, saat konferensi pers di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (12/11/2018).

Selain itu, ujar Yudi, kalangan disabilitas mengimbau para politisi ketika menyampai statement agar memilih diksi yang menyejukkan. Silakan beradu gagasan, tetapi jangan sampai mengorbankan keberadaan salah satu komunitas di Indonesia.

"Ucapan kami ini tidak dilandasi kepentingan keberpihakan kepada salah satu kontestan. Tetapi murni karena gerakan moral," ujar dia. (Baca Juga: Kiai Ma'ruf: Budek Itu Jika Ada Orang yang Mengingkari Prestasi Jokowi(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8969 seconds (0.1#10.140)