Banjir dan Longsor Mengintai Kawasan Bandung Raya, Emil Lakukan Ini

Senin, 12 November 2018 - 15:42 WIB
Banjir dan Longsor Mengintai Kawasan Bandung Raya, Emil Lakukan Ini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan mengumpulkan kepala daerah di Bandung Raya untuk mengantisipasi potensi bencana banjir dan longsor. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengumpulkan wali kota dan bupati di kawasan Bandung Raya untuk mengantisipasi potensi banjir dan longsor seiring masuknya musim penghujan.

Diketahui, hujan dengan intensitas yang cukup tinggi mulai mengguyur sebagian besar wilayah Jabar, termasuk kawasan Bandung Raya yang juga tergolong rawan banjir dan longsor.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menginginkan, penanganan banjir dan longsor di kawasan Bandung Raya bisa terintegrasi, sehingga memberi dampak positif yang signifikan.

"Banjir Bandung Raya akan dirapatkan, manggil kepala daerah untuk memulai sinkronisasi program," ungkap Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/11/2018).

Menurut Emil, sinkronisasi program ini berbarengan dengan akan dibentuknya Unit Kerja Cekungan Bandung yang sudah memiliki payung hukum, yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 45 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.

Lewat sinkronisasi program itu, Emil juga berharap, program-program terkait lingkungan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung, Cimahi, Pemerintah Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang bisa saling menunjang dan memberi dampak signifikan.

"Saling menyinkronkan. Jangan Pemerintah Kota Cimahi, Bandung mengeluarkan anggaran sendiri, tapi teu (tidak) nyambung. Ini yang akan kita sinkronisasi," jelasnya.

Emil meyakinkan, penanganan kebencanaan di Bandung Raya akan semakin baik seiring terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) Citarum yang akan menangani berbagi aspek terkait kebencanaan.

"Mudah-mudahan tahun depan anggaran dipersiapkan besar-besaran, dibelanjakan 2019. Sehingga, harusnya saya berkeyakinan ada perubahan signifikan," katanya.

Emil mengakui, provinsi yang dipimpinnya memang rawan banjir dan longsor. Hal itu menurutnya tidak mengherankan, mengingat secara geografis, potensi bencana hidrologis di Jabar mencapai 60 persen.

"Secara sejarahya, memang 60 persen bencana hidrologi di Indonesia ada di Jawa Barat. Air meluap, longsor karena hujan, dan lain-lain," katanya.

Karena itu, dia meminta warganya untuk selalu waspada menghadapi musim penghujan ini. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, pihaknya juga terus bersiaga dalam menghadapi berbagai potensi bencana di musim hujan ini. "BPBD kita siaga satu," katanya.

Sebagai contoh, kata Emil, sebanyak dua tim dari BPBD sudah diterjunkan untuk mengatasi longsor di kawasan Gentong, Kabupaten Tasikmalaya dan satu tim dikirim ke Naringgul, Kabupaten Cianjur yang juga dilanda longsor. "Mudah-mudahan (penanganan) dua hari selesai," tandas Emil.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2028 seconds (0.1#10.140)