Ribuan Penari Meriahkan Indonesia Menari di Kota Bandung

Minggu, 11 November 2018 - 18:08 WIB
Ribuan Penari Meriahkan Indonesia Menari di Kota Bandung
Salah satu tim penari mengikuti Indonesia Menari 2018 di 23 Paskal Shopping Centre, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Minggu (11/11/2018). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Ribuan penari dari berbagai daerah di Jawa Barat mengikuti ajang Indonesia Menari yang digelar Bakti Budaya Djarum Foundation di 23 Paskal Shopping Centre, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Minggu (11/11/2018).

Indonesia Menari 2018 dimulai serentak pada pukul 13.00 WIB dengan konsep indoor di dalam mal. Acara diramaikan kehadiran para pekerja seni yang turut menari bersama dalam kemeriahan Indonesia Menari 2018.

Di Bandung misalnya, Bisma Karisma dan Gloria Jessica menari bersama para peserta yang tumpah ruah di mal. Selain di Bandung, Indonesia Menari 2018 juga digelar serentak di Jakarta, Semarang, dan Solo.

Tercatat ribuan peserta mendaftar, namun untuk Kota Bandung panitia menampung 1.200 peserta. Ada juga peserta yang khusus datang dari Bangka Belitung untuk ikut serta dalam kegiatan ini.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengaku, acara yang memasuki tahun ketujuh ini, mengajak masyarakat Indonesia lebih dekat dengan tarian tradisional. Namun dikemas secara modern dalam Indonesia Menari 2018.

Para peserta terdiri dari perorangan, berbagai komunitas generasi muda, sanggar tari, komunitas pecinta tari, sekolah dan universitas di Indonesia.

“Indonesia Menari adalah kegiatan positif yang perlu dijalankan secara konsisten. Ini mengajak berbagai elemen masyarakat menari bersama sebagai bentuk kepedulian pada budaya Indonesia,” kata dia.

Indonesia Menari 2018, adalah tarian massal koreografi yang menggabungkan beberapa gerakan tari tradisional nusantara dan tarian modern dengan durasi 4 menit.

Tarian diiringi musik aransemen Pongky Prasetyo yang menggabungkan lagu daerah dari Riau (Soleram), Kalimantan Selatan (Ampar-Ampar Pisang), Jawa Tengah (Cublak-Cublak Suweng), dan Papua (Yamko Rambe Yamko).

Tahun ini, koreografi Indonesia Menari 2018 dikonsep oleh Ufa Sofura yang telah menggeluti dunia tari sejak usia 17 tahun. Kecintaannya pada dunia tari membawanya mengikuti beberapa kursus tari singkat di luar negeri, seperti di Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman.

Penari yang memiliki nama lengkap Sofura Maulida ini memadukan gerakan tari tradisional dan mengemasnya secara modern.

“Saya bersyukur tahun ini dipercaya untuk menciptakan koreografi Indonesia Menari 2018 yang menggabungkan unsur tradisional dan modern dengan perbandingan seimbang. Saya mengambil lebih kepada ciri khas dari daerah yang digunakan untuk musik,” pungkas Sofura.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7552 seconds (0.1#10.140)